Lebih Banyak Membaca Al-Qur’an di Malam hari Ramadhan

malam

Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata,

ﻓـﻲ ﺣـﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻋـﺒﺎﺱ

❪ ﺃﻥ ﺍﻟﻤـﺪﺍﺭﺳﺔ ﺑﻴﻨـﻪ ﺻـﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴـﻪ ﻭﺳـﻠﻢ ﻭﺑـﻴﻦ ﺟـﺒﺮﻳﻞ ﻛـﺎﻧﺖ ﻟﻴـﻼ ❫

ﻓـﺪﻝ ﻋﻠـﻰ ﺍﺳﺘـﺤﺒﺎﺏ ﺍﻹﻛـﺜﺎﺭ ﻣـﻦ ﺍﻟﺘـﻼﻭﺓ ﻓـﻲ ﺭﻣـﻀﺎﻥ ﻟـﻴﻼ ؛ ﻓـﺈﻥ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺗﻨـﻘﻄﻊ ﻓـﻴﻪ ﺍﻟﺸـﻮﺍﻏﻞ ، ﻭﺗﺠـﺘﻤﻊ ﻓـﻴﻪ ﺍﻟﻬـﻤﻢ ، ﻭﻳﺘـﻮﺍﻃﺄ ﻓﻴـﻪ ﺍﻟﻘـﻠﺐ ﻭﺍﻟﻠـﺴﺎﻥ ﻋﻠـﻰ ﺍﻟﺘـﺪﺑر. ﻛـﻤﺎ ﻗـﺎﻝ ﺗـﻌﺎﻟﻰ : { ﺇﻥ ﻧﺎﺷﺌﺔ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻫﻲ ﺃﺷـﺪ ﻭﻃـﺄ ﻭﺃﻗـﻮﻡ ﻗـﻴﻼ }

“Di dalam hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan bahwa pembacaan dan pengkajian al-Qur’an antara Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan Malaikat Jibril terjadi pada malam hari (di bulan Ramadhan).

Hal ini menunjukkan disunnahkannya memperbanyak membaca al-Quran di bulan Ramadhan saat malam hari.

Karena pada waktu malam terputus segala kesibukan, terkumpul padanya gairah dan semangat (untuk beribadah), hati dan lisan bisa berpadu untuk mentaddaburi al-Qur’an, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (al-Muzzammil: 6)

Sumber: Lathaiful Ma’arif, hal. 315

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.