Lecut semangat Anda, raih cita-cita

 

Oleh Muhammad Arifin 2B Takhasus

 

Semua dari kita telah mengetahui bahwa dalam setiap barisan penuntut ilmu pasti ada di antara mereka yang memiliki anugerah, juga kemampuan yang mulia dan luar biasa. Hal itu membuat mereka pantas untuk mendapatkan kemuliaan ilmu. Namun, di sana ada sebuah perusak yang dapat menghancurkan anugerah itu dan menghilangkan keelokan serta keunggulan mereka. Perusak itu adalah cita-cita yang rendah dan pendek.

 

Kufur nikmat penghilang kenikmatan

Dengan cita-cita yang rendah mereka akan merasa cukup dengan ilmu yang sedikit. Mereka tidak suka membaca dan menelaah. Mereka hanya sibuk dari menuntut ilmu yang rendah tanpa cita-cita yang tinggi.

Betapa cepatnya mereka melepaskan potensi dan kemampuan, serta menghilangkan barakahnya waktu. Yang demikian itu karena kufur nikmat adalah penyeru pada kepergiannya, sebagaimana syukur nikmat adalah penyeru untuk penambahannya.

Al-Imam al-Farra’ pernah berkata,

لا أرحم أحداً كرحمتى لرجلين : رجل يطلب العلم ولا فهم له . ورجل يفهم ولا يطلبه . وإني لأعجب ممن في وسعه أن يطلب العلم ولا يتعلم .

“Aku tidak merasa kasihan pada seseorang seperti rasa kasihanku pada dua orang :

  1. Seorang yang menuntut ilmu, namun tidak memiliki pemahaman, dan
  2. Seorang yang faham, namun tidak mencarinya.

Dan sungguh, aku sangat heran dengan orang yang lapang untuk menuntut ilmu, tapi dia malas belajar.”

 

Semangatlah, lawan kemalasan!

Jalan hidup yang indah menurut ahli hikmah adalah keluarnya jiwa pada puncak kesempurnaan yang memungkinkan baginya dalam berilmu dan beramal.

Ketahuilah kita semua saat ini berada dalam ajang perlombaan. Waktu akan terus berlalu serta akan habis, maka janganlah kekal menuju kemalasan. Tidaklah luput sesuatu kecuali dengan kemalasan, dan tidaklah dicapai sesuatu kecuali dengan kesungguhan dan tekad –biidznillah-.

 

Cita-cita setinggi bintang

Wahai orang yang melihat pada dirinya ada tanda kelebihan dan kecerdasan, janganlah kalian mengharapkan suatu pengganti dari ilmu, janganlah kalian tersibukkan dengan selainnya selamanya. Jika engkau enggan, maka semoga Allah Ta’ala memberitahukan kemuliaanmu pada dirimu dan memperbesar pahala muslimin padamu. Betapa sangat kerugianmu dan betapa besar musibahmu.

إن القنوع حالة الأراذل

فكن رجلاً رجله فيالثرى وهامة همته في الثريا

Sesungguhnya rasa puas adalah keaadan orang-orang rendahan…

Maka jadilah seorang yang telapaknya di tanah sedangkan cita-citanya setinggi bintang…

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.