Melepas penat setelah ujian berat
Oleh Abul Husain Faruq 4B Takhasus
Hari berganti hari, malam berganti siang, siang berganti malam, roda kehidupan selalu berputar, tak terasa ujian al-Qur’an bulanan jenjang tahfidz telah berlalu. Kini mereka sedang menunggu sebuah hari yang sangat fenomenal, yang tidak lain itu ialah hari Kamis.
Kenapa hari Kamis
Hari kamis merupakan momen yang ditunggu oleh para santri tahfidz setelah ujian hifzul qur’an. Sebab hari itu adalah hari libur mereka untuk melepas kepenatan setelah ujian Quran. Para santri tahfidz tak mau menyia-nyiakan hari tersebut. Mereka menggunakannya dengan riang dan bermain sepuasnnya.
Sejenak mereka berdzikir mengingat Allah Ta’ala, selepas dzikir para musyrif tahfidz mengkondisiskan mereka untuk murajaah subuh sampai bel istirahat berbunyi.
Begitu bel berbunyi tet..tet.., para santri berhamburan keluar dari masjid, dengan gegas mereka melepas jubah, memakai sarung, kemudian lari ke lapangan.
Diantara mereka ada yang membawa raket, bet tenis meja, dan yang lainnya. Tak lama kemudian net bulu tangkis tergelar dilapangan, sama nasib dengannya meja pimpong. Mereka habiskan hari itu dengan bermain sepuasnya sampai dhuhur.
Sedang naik daun
Akhir–akhir ini ada permainan yang paling digemari para santri, yaitu badminton dan pimpong. Karena saking banyak peminatnya sampai-sampai hampir semua santri memiliki raket badminton dan bet pimpong. Yang lebih menarik adalah, mereka main bulu tangkis di semua tempat yang ada, sampai di depan sakan ami-ami takhassus.
Termasuk hal yang menyenangkan dan memuaskan bermain mereka di hari itu adalah, tidak adanya ami-ami takhossus yang ikut memenuhin lapangan di hari itu, karena hari itu bukan hari berlibur mereka. Hehe..
Hanya sekali dalam sebulan
Hari kamis istimewa itu hanya dapat mereka dapatkan sekali saja dalam sebulan, tepat setelah ujian hifdzul qur’an mereka usai, sehingga maklumlah, kalau hari itu tak pernah mereka sia-siakan.
Fakhriy Bali: “Walaupun ana cuman nonton (gak ikut main), namun keseruannya gak kalah!”
Memang kesenangan dan keceriaan di hari itu merata, tak hanya dirasa oleh mereka yang mengahambur lapangan, tak luput pula mereka yang hanya duduk di luar garis lapangan, meski hanya menyumbangkan sorakan penyemangat dan sorakan bahagia, namunitu cukup membuat mereka terhibur.
Abdan: “Pokoknya paling seru kalau sudah hari Kamis, ana bisa main bola, pimpong, badminton sepuasnya.”
Abdurrahman Imran: “Pokoknya seru deh, terlebih pada hari kamis, apalagi ami-ami takhassus tidak ada yang main.”
Niatkan untuk kebaikan
Jadikanlah perkara yang mubah sebagai pelejit untuk mengembalikan semangat dalam belajar dan beribadah, agar yang kita lakukan tidak sis-sia, namun berbuah pahala di sisi-Nya. Dan jangan lupa kita juga harus lebih semangat dari pada hari sebelumnya. Semoga bermanfaat dan berbuah Amal Shalih. Amin..