Menebus dosa masa lalu

 

Oleh Muawiyah Ciamis Takmili

 

Masa lalu terkadang meninggalkan kenangan pahit yang terus melekang pada ingatan, mewarisi kesedihan serta penyesalan tatkala mengingatnya. Wahai yang terundung kesedihan akan kenangan pahit di masa lalu, jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Inilah hiburan dari Rabbmu, Ia menyerumu untuk bangkit dari keterpurukan:

قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas atas dirinya. Janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah yang mengampuni segala dosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

 

Taubat, menghapuskan dosa

Mari bangkitlah, sekelam apapun masa lalumu, sebanyak apapun dosamu, janganlah berpatah arang dari rahmat serta ampunan-Nya. Sebuah hiburan pula dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

التائب من الذنب كما لا ذنب له

“Seorang yang bertaubat dari dosa seperti tidak ada dosa baginya.” (HR. Ibnu Majah, dari sahabat Ibnu Mas’ud dan dihasankan oleh al-Albani)

Tuluskanlah taubat kepada Rabbmu, tengadahkanlah tangan kepada-Nya untuk mengharap kucuran rahmat-Nya. Gantilah rasa pahit akan kenangan masa lalu dengan manisnya ketaatan pada hari-hari yang kemudian.

 

Kisah Suhail bin Amr

Setelah usai perang badr, kemenangan berpihak kepada kaum muslimin kala itu. Bersamaan dengan itu, 70 orang musyrikin tertawan. Di antaranya ada yang bernama Suhail bin Amr, maka Umar bin al-Khathab radhiyallahu ‘anhu bangkit meminta izin kepada Nabi untuk mencabut dua gigi seri Suhail, pasalnya ia seorang orator yang sangat gencar dalam mencela Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengizinkan, akhirnya iapun dibebaskan. Tatkala pembebasan kota Mekah, Suhail bin Amr berislam dengan keislaman yang baik. Berlalu hari demi hari menjadi seorang sahabat, hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat. Berbagai bangsa arabpun mulai keluar dari agama ini, hingga penduduk Makkah ingin mengkutinya.

Mulailah Suhail berdiri mengingatkan kaumnya, akhirnya kaumnya pun kokoh di atas keislaman. Lihatlah potret Suhail bin Amr, ia mengganti masa lalu dengan lisan yang ia gunakan mencela Nabi, kemudian ia teguhkan kaumnya dengan lisan itu.

 

Kisah Ahmad bin Abdissalam

Seorang pembegal jalanan bernama Ahmad bin Abdissalam, suatu ketika tatkala ia sedang ingin merapok di jalan, ia bersandar disebuah pohon kurma. Tiba-tiba ia melihat seekor burung kecil terbang berpindah-pindah dari satu pohon ke pohon lainnya.

Ia pun takjub akan pemandangan itu, dengan segera ia memanjat pohon tersebut. Sebuah pemandangan yang beliau saksikan, seekor burung yang menyuapi ular yang buta. Beliaupun mengambil sebuah pelajaran dari peristiwa itu, beliau berkata: “Bahwa rizqi seluruh makhluk sudah diatur.” Akhirnya siperampok jalan itupun bertobat hingga berganti wajah menjadi seorang penuntut ilmu.

 

Janganlah putus asa!

Jalanilah hari-hari dengan berbagai ragam kebaikan, hiburlah diri dengan ayat:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

“Sesungguhnya kebaikan memupus kejelekan.” (QS. Hud: 114)

Namun disadari ataupun tidak, efek dari masa lalu senantiasa membekas ibarat memaku disebuah kayu kemudian paku tersebut dicabut, tentu akan memberi bekas. Namun dengan bekas tersebut, jadikanlah ia ibarat cermin agar tak terjatuh lagi kedua kalinya.

 

Di dunia ini, ada sebuah keindahan yang Nabi mengibaratkannya bagai taman-taman surga. Tak ayal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menghasung kita untuk singgah padanya:

إذا مررتم برياض الجنة فارتعوا قالو وما رياض الجنة؟ قال: حلق الذكر

“Jika kalian melewati taman-taman surga, maka singghlah.” Para sahabat bertanya: “Apa itu taman-taman surga?” Beliau menjawab: “Majelis-majelis dzikir.”

 

Atho’ bin Abi Rabah rahimahullah berkata: “Majlis dzikir adalah majlis pembahasan tetang halal dan haram, hukum yang berlaku dalam jual beli, puasa, shalat, sedekah, nikah, talak dan haji.”

Nikmatilah hari-harimu di taman surga dan galilah ilmu sebanyak-banyaknya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kami dan kalian, wallahu ‘alam.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.