MENYUSURI SELOKJERO, YANG ADA DI PALING TEPI

Untuk laporan dan berita, Selokjero seringnya terakhir. Bukan karena mereka dipandang sebelah mata. Tapi murni karena kesulitan komunikasi untuk kemudian dijalin menjadi cerita.

Artinya, sinyal di sana sulit, seperti di Sukamade maupun Bandealit. Sampai-sampai digambarkan, sinyal didapatkan harus dengan posisi badan tiarap, jika bergeser saja ia akan lenyap.

Yang jelas, tim medis sudah masuk ke lokasi. Indikasinya, mereka sudah tidak bisa dihubungi. He he. Demikian harapan kami yang di sini.

Info terakhir, tim medis yang ditugaskan di unit Selokjero berjumlah 7 orang. Sebelumnya, mereka berkumpul di dermaga Majingklak, Jawa Barat. Setelah itu, mereka bergerak menyusuri sungai setelah sebelumnya menembus laut selatan dengan ombak besar. Perahu bergoncang keras. Tidak jarang, air masuk ke dalam kapal.

Ya Allah, demikian lemah hamba-Mu ini. Baru dihadapkan dengan satu makhluk, ombak dan lautan, hati sudah merinding. Lalu bagaimana dengan azab dan siksa-Mu? Allahul musta’an.

Semoga, kesan dan pengalaman tim medis di Selokjero tidak pernah terlupakan. Dan tetap akan menjadi perjuangan yang tetap dirindukan. Selokjero benar-benar menjero.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.