Meraih keutamaan dari sifat kejujuran
Oleh Shiddiq Ambon Pra-Tahfizh
Saudaraku yang semoga Allah dirahmati Allah, berupayalah agar engkau selalu jujur dalam pembicaraanmu dengan orang lain, karena yang namanya dusta itu adalah sifat kekurangan dan tercela.
Jujurlah dan jauhi sifat dusta
Jangan sampai dirimu terkenal di antara saudara-saudaramu dan ustadz-ustadzmu sebagai orang yang suka berdusta. Karena akibatnya tidak ada orang yang mau percaya lagi dengan ucapanmu walaupun engkau jujur. Apalagi hukuman di sisi Allah lebih besar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
“Wajib atas kalian untuk jujur, karena kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke dalam Surga. Tidaklah seseorang senantiasa berbuat jujur sampai dia dicatat di sisi Allah Ta’ala sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah dusta, karena kedustaan akan mengantarkan kepada kejelekan, dan kejelekan akan memasukkan pelakunya ke dalam Neraka. Tidaklah seorang hamba senantiasa berbuat dusta sampai dicatat di sisi Allah Ta’ala sebagai pendusta.” (HR. Muslim no. 2607 dan at-Tirmidzi no. 1971)
Jujur dalam setiap keadaan
Bila engkau melakukan suatu perbuatan yang berakibat harus menerima hukuman dari gurumu, maka janganlah engkau berdusta. Janganlah engkau berupaya menimpakan kesalahan kepada orang lain, berbuat jujurlah dan berani menghadapi resiko.
Jika engkau berdusta dan engkau selamat dari hukuman gurumu, namun ingatlah bahwa Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sungguh Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
أَيْ: سَمِيعًا لِأَقْوَالِكُمْ، بَصِيرًا بِأَفْعَالِكُمْ
“Yakni Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Melihat perbuatan-perbuatan kalian.” (Tafsir Ibnu Katsir surat an-Nisa: 58)
Maka hati-hatilah wahai saudaraku! Jangan sampai dirimu jatuh dalam kedustaan, namun berlaku jujurlah dalam setiap keadaan.
Penutup
Mudah-mudahan Allah menggolongkan kami termasuk orang-orang yang jujur sampai akhir hayat kami. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kami dan pembaca sekalian, serta menjadi pemberat timangan di akhirat kelak. Amin