Nabi Muhammad Sepeninggal Abdul Muthalib

 

Oleh Raihan Bahanan Bondowoso, Takmili

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di bawah asuhan kakeknya Abdul Muthalib sampai beliau berusia 8 tahun, kemudian kakeknya pun meninggal. Dan sebelum meninggalnya, dia berwasiat kepada anaknya -Abu Thalib- untuk merawat dan mengasuh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena Abdul Muththalib mengetahui besarnya kecintaan Abu Thalib terhadap Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

Perjalanan Pertama Menuju Negeri Syam

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membantu pamannya Abu Thalib dalam berdagang dan menemaninya melakukan perjalanan ke negeri Syam pada umur 12 tahun. Tatkala beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di sebuah daerah yang bernama Busyro (antara Syam dan Hijaz), beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pamannya bertemu dengan seorang rahib yang bernama Buhaira.

Rahib tersebut mengetahui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui tanda kenabian yang terdapat di antara kedua pundaknya, dan bahwasanya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yatim. Lalu rahib tersebut meminta paman beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kembali ke Makkah, karena khawatir terhadap kaum Yahudi.

 

Pernikahan Dengan Khadijah

Tatkala Khadijah telah mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kejujuran dan amanahnya,  Khadijah pun memintanya untuk memperdagangkan barang dagangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akhirnya menyetujui. Beliau berangkat ke negeri Syam dengan membawa barang dagangan dan kembali dengan membawa keuntungan yang besar.

Kemudian Maisarah –budak milik Khadijah- menceritakan kepada Khadijah tentang ekspedisi dagangnya bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ke negeri Syam. Maisarah tidaklah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melainkan seorang yang bagus akhlaknya. Maka Khadijah pun terkagum kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Abu Thalib meminang Khadijah untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menikahkannya.

Pada waktu itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Khadijah adalah istri pertama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

Terlahirlah dari pernikahan tersebut 2 anak laki-laki. Yaitu: al-Qasim (yang sebab itu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi kunyah Abul Qasim), dan Abdullah yang dijuluki dengan ath-Thayyib dan ath-Thahir. Terlahir pula 4 anak perempuan, yaitu: Zainab, Ruqayyah, Fathimah, dan Ummu Kultsum.

 

Faedah Kisah

Demikianlah sekilas perjalanan kisah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala kakeknya Abdul Muthalib telah meninggal. Meski beliau belum diutus menjadi Nabi dan Rasul, namun beliau sudah terkenal dengan kebaikan akhlaknya.

Di antara akhlak beliau adalah sifat jujur, amanah, dan menerima Khadijah menjadi istrinya. Padahal perbedaan usia Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khadijah adalah 15 tahun, lebih tua Khadijah radhiyallahu ‘anha. Wallahu a’lam.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.