Berhias dengan Akhlak dan Budi Pekerti Nabi
Apabila Anda mencintai Rasulullah secara jujur, maka berbudi-pekertilah dengan budi pekerti Rasulullah. Tinggalkan semua perbuatan buruk dan ucapan jelek.
Rendahkan suaramu. Berbicaralah dengan sopan dan pelan. Bersuaralah dengan pelan, terkhusus dalam ruang publik dan komunitas, seperti pasar, masjid, acara-acara umum dan selainnya ketika Anda tidak berposisi sebagai penceramah atau pembicara.
Balaslah kejelekan yang Anda terima dengan kebaikan. Berilah ia maaf dan jangan membalasnya dengan kejelekan yang serupa. Buka pintu maaf dan pengampunan tanpa perlu menghukumnya atau menghardiknya.
Hindari segala bentuk kekerasan dan sikap kasar terhadap pembantu, teman, anak, murid atau istri, apabila mereka terjatuh dalam kesalahan atau kekurangan.
Janganlah menelantarkan kewajiban yang Anda emban. Jangan mengurangi hak orang lain sehingga mereka terpaksa menegurmu, “Mengapa kamu melakukan ini?” atau “Mengapa kamu tidak mengerjakan ini” karena memarahimu atau mencelamu.
Hindari banyak tertawa dan jadikan mayoritas tawamu dengan senyuman.
Jangan menunda membantu kebutuhan orang lemah, miskin ataupun wanita yang membutuhkan bantuan. Jangan berjalan bersama mereka dengan sikap tinggi maupun sombong.
Bantu anggota keluargamu dalam berbagai urusan rumah tangga, meskipun sebatas menyeduhkan susu atau menyiapkan makanan.
Kenakan pakaian terbaik yang Anda punya dalam setiap keadaan, terlebih lagi saat menghadiri shalat berjamaah, shalat hari raya dan berbagai acara penting.
Jangan merasa enggan untuk makan dengan cara lesehan. Makanlah apa yang telah tersedia. Jangan mencela makanan dan merasa cukuplah dengan makanan yang sedikit lagi sederhana.
Ikutlah berpartisipasi dalam pekerjaan sosial, kolektif, dan bergotong royong, meskipun hanya menggali tanah, memindahkan batu atau pasir. Tampakkanlah kesenangan saat melakukannya dan jangan merasa enggan untuk ikut memberi andil.
Hindari perasaan senang terhadap pujian yang berlebihan. Setiap orang hendaknya merasa cukup dengan kondisi dirinya; perangai baik dan sifat baik yang ia miliki. Jangan berhasrat mendapat sanjungan yang melebihi keadaan sesungguhnya.
Jangan mengatakan perkataan kasar atau kotor. Jauhi semua ucapan keji walaupun hanya bercanda. Jangan berucap atau berbuat sesuatu yang jelek. Jangan menyengaja melakukan sesuatu yang buruk atau tidak disukai kepada siapapun dari temanmu.
Berusahalah untuk selalu mengatakan ucapan yang benar dan berucap dengan yang baik dan indah. Jangan banyak bercanda atau bergurau. Hendaklah Anda selalu berkata jujur.
Sayangilah sesama, bahkan hewan sekalipun agar Allah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada Anda. Jauhi sikap kikir, karena kikir merupakan perangai yang dibenci oleh Allah dan manusia. Tidurlah dengan segera di malam hari agar bisa bangun malam untuk beribadah kepada Allah dan semangat beramal.
Jangan terlambat menghadiri shalat berjamaah di masjid. Hindari sikap marah dan efek negatif yang bisa timbul darinya. Apabila terpaksa marah, segeralah meminta perlindungan kepada Allah ‘azza wa jalla dari gangguan setan yang terkutuk.
Perbanyaklah diam. Hindari banyak bicara karena sifat ini akan melekat pada diri Anda. Bacalaah al-Qur`an dengan pemahaman dan tadabur terhadap ayat-ayatnya. Simak pula bacaan al-Qur`an dari orang lain dan amalkan kandungannya.
Jangan menolak pemberian minyak wangi. Gunakan munyak wangi sebagai sebuah kebiasaan, terutama ketika shalat. Bersiwaklah karena itu sangat bermanfaat, terutama ketika hendak shalat.
Jadilah seorang pemberani. Ucapkan selalu perkataan yang jujur meskipun tidak berpihak kepada dirimu sendiri. Terimalah semua bentuk nasehat dan jangan menolaknya.
Berlakulah adil terhadap istri-istri dan anak-anakmu serta bersikap proporsional dalam semua pekerjaanmu. Jadilah seorang penyabar dalam menerima gangguan manusia dan maafkanlah mereka agar Allah memberikan maaf kepadamu. Cintai untuk orang lain segala sesuatu yang engkau cintai untuk dirimu.
Perbanyaklah memberi ucapan salam ketika masuk atau keluar dari suatu tempat, atau ketika bertemu orang lain di pasar. Ucapkanlah salam sesuai yang terdapat dalam sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu “Assalamu `alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh” dan tidak mencukupkan dengan “selamat pagi” atau “selamat sore,” “ahlan wa marhaban” dan sejenisnya. Jika ingin mengucapkan demikian, ucapkanlah salam terlebih dahulu, kemudian iringi dengan ucapan tersebut.
Jadilah pribadi yang bersih pada tampilan dan pakaian. Jika Anda telah beruban, warnailah uban Anda dengan warna kuning atau merah. Hindari menyemir rambut dengan warna hitam, karena demikianlah pengamalan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Berpegang teguhlah dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, agar Anda termasuk golongan yang disabdakan beliau,
إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ، لِلْمُتَمَسِّكِ فِيْهِنَّ يَوْمَئِذٍ بِمَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ أَجْرُ خَمْسِيْنَ مِنْكُمْ. قَالُوْا: يَا نَبِيَّ اللهِ أَوْ مِنْهُمْ؟ قَالَ: بَلْ مِنْكُمْ.
“Sesungguhnya di belakang kalian terdapat hari-hari kesabaran. Pada hari-hari tersebut, orang yang berpegang teguh dengan apa yang kalian amalkan saat ini akan memperoleh kebaikan yang setara dengan kebaikan 50 orang dari kalian.”
Para sahabat radhiyallahu ‘anhum bertanya, “Mungkin yang Anda maksud kebaikan tersebut setara dengan kebaikan 50 orang dari mereka?” Nabi menjawab, “Bukan, akan tetapi setara dengan kebaikan 50 orang dari kalian.”[1]
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami pengamalan terhadap kitab-Mu dan sunnah nabi-Mu. Karuniakan pula kepada kami kecintaan terhadapnya, mengikuti ajarannya dan mendapatkan syafaatnya pada hari Kiamat.
[1] HR. Ibnu Nashr dalam as-Sunnah dan disahihkan al-Albani.
Dari Quthuf Syamail Muhammadiyah Syaikh Jamil Zainu rahimahullah