Nasehat Santri
Oleh Tim Mading at-Tibyan Thullab Takhasus
@ Amalan yang Paling Allah Cintai
Rasulullah bersabda:
أحب الأعمال إلى الله أدومها وإن قل
“Amalan yang paling Allah cintai adalah yang paling kontinyu, walau hanya sedikit.”
# (Tasbih, kelas 4 Takhassus)
@ Hikmah Adanya Cobaan
Berkata Ibnul Qayyim: “Jikalau bukan karena ujian dan cobaan ini, maka tak akan nampak keutamaan sabar, ridho terhadap ketentuan Allah, tawakkal, jihad, menjaga diri, keberanian, sikap tenang, pemaaf, dan berhati lapang. Sesungguhnya Allah menyukai untuk memuliakan para wali-wali-Nya dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna ini. Dan senang tampak pada sifat-sifat mereka agar Allah dan para malaikat-Nya memuji mereka. Dan agar mereka dengan sifat-sifat mereka mendapatkan puncak dari kemuliaan, kelezatan, dan kebahagiaan. Walau awal permulaannya sangat pahit, akan tetapi tidak ada kesudahan kecuali akibatnya manis.”
(Nauval Ifan, kelas 3 Tahfizh)
@ 3 Hal yang Membuat Heran dan Sedih
Berkata Salman Al-Farisi: “Ada 3 hal yang membuatku tertawa (heran), dan 3 hal yang membuatku mengangis (sedih).
Tiga pertama adalah:
- Seorang yang selalu berangan-angan tentang dunia, sementara maut siap menjemputnya.
- Seorang yang lalai sementara Allah selalu mengawasinya.
- Orang yang memenuhi mulutnya dengan tertawa, sementara ia tidak tahu apakah membuat Robbnya murka ataukah membuat-Nya ridha.
Dan tiga yang kedua adalah:
- Perpisahan dengan sang kekasih Muhammad dan orang terdekat beliau (shahabat).
- Dahsyatnya kengerian saat sakaratul-maut.
- Berdiri di hadapan Allah dalam keadaan tidak tahu akan tempat kembali ke neraka atau ke surga.
Hilyatul Auliya’ karya Abu Nuaim
(Adam bin Abu Ayyub, kelas 2 Tahfizh)
@ Ketika Futur Menerpa
Sudah pasti rasanya, setiap jiwa manusia itu memiliki masa-masa. Terkhussunya pada diri para penuntut ilmu. Ya benar, masa semangat dan masa futur. Dan di sini salah satu ulama memberi bimbingan, berkata Bakr bin Abdillah al-Muzani:
اجتهدوا في العمل فإن قصرتم فكفوا من المعاصي
“Bersegaralah kalian untuk beramal. Jika kalian lemah maka tahanlah diri kalian dari berbuat maksiat.”
Masya Allah, begitu mulianya agama Islam ini, sehingga Allah k memberikan taufik kepada salah satu hamba-Nya agar memberi bimbingan untuk manusia.
Semangat Kawan! Tidakkah seharusnya kita malu terhadap seekor semut yang bertubuh kecil dan tidak memiliki akal. Yang selalu mencari makanan dengan tantangan yang begitu menegangkan. Melewati dinding yang begitu terjal demi mencari makanan untuk keluarganya. Renungilah wahai kawan! Memang ilmu itu tak akan bisa digapai dengan badan yang bnersantai-santai. Cukuplah untuk kita ucapan Yahya bin Katsir: “Ilmu itu tidak akan bisa digapai dengan badan yang bersantai-santai.”
(Rosyid Ghani, kelas 2 Tahfizh)