Nikmat di Lingkungan Tarbiyah (Nasehat Pendidikan Bag. 1)
Kita bersyukur kepada Allah Ta’ala yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk mengisi waktu dan umur untuk salah satu amalan besar dalam Islam, yaitu belajar agama dan mengajarkannya kepada manusia.
Sebelum kita masuk ke dalam inti pembahasan, perlu bagi kita untuk mengenal arti kependidikan itu sendiri. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kependidikan berasal dari kata dasar didik yang bermakna memelihara dan memberi latihan.
Jika kata didik ditambah akhiran dengan “an” (didikan) maka mempunyai makna hasil didikan. Sedangkan pendidik adalah orang yang mendidik. Adapun pendidikan adalah usaha pengubahan tata laku seseorang. Tujuan tarbiyah kita adalah mendidik anak salafiyin agar sukses di dunia dan akhirat.
Dalam menerima tarbiyah ini, anak-anak berbeda sesuai dengan hidayah yang Allah berikan. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنَ الهُدَى وَالعِلْمِ، كَمَثَلِ الغَيْثِ الكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ، قَبِلَتِ المَاءَ، فَأَنْبَتَتِ الكَلَأَ وَالعُشْبَ الكَثِيرَ، وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ، أَمْسَكَتِ المَاءَ، فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا، وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى، إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً وَلاَ تُنْبِتُ كَلَأً، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ، وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ
“Permisalan diutusnya aku oleh Allah dari hidayah dan ilmu seperti hujan lebat yang sedang mengairi bumi. Maka di antara tanah itu ada yang bersih sehingga meminum curahan air dan tumbuhlah di sana rerumputan yang banyak dan pepohonan.
Ada pula di antara tanah itu yang gersang, kemudian dihujani dengan air lebat hingga Allah memberikan manfaat kepada manusia dengan air tersebut. Lalu manusia minum, memberikan minum, dan bercocok tanam.
Ada air yang menghujani lembah yang tidak dapat mengambil air dan tidak pula tumbuh di sana rerumputan. Itu semua adalah permisalan bagi orang yang paham agama Allah, sehingga Allah memberikan manfaat atas diutusnya aku.
Berupa dia mempelajari ilmu dan mengajarkannya. Permisalan lembah itu adalah bagi siapa yang tidak mau menerima ilmu dan tidak mau menerima hidayah Allah yang aku diutus dengannya.” (HR. al-Bukhari no. 27)