Pada Waktu yang Bergulir, Usahakan Selalu Ada Dzikir

Oleh Ahmad Al-Atsary Tahfizh Mutawassith
Berkata Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah:
إذا رأيت في نفسك أن أوقاتك ضائعة بلا فائدة فيجب عليك أن تلاحظ قلبك فإن هذا لا تكون إلا من غفلة القلب من ذكر الله
“Apabila engkau melihat pada dirimu bahwa waktu-waktumu kosong tanpa adanya faedah maka wajib bagimu untuk mengoreksi hatimu. Susungguhnya ini tidak terjadi melainkan karena lalainya hati dari berdzikir kepada Allah.”
Dzikir memiliki keutamaan sebagimana dalam hadits,
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ، مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ»
Dari Abu Musa al-Asy’ary radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Permisalam orang yang berdzikir kepada rabbnya dengan orang yang tidak berdzikir kepada rabbnya seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” [HR. Bukhari no. 6407]
Dengan berdzikir akan dapat menghidupkan hati dikarenakan dengan berdzikir akan tercapainya hal-hal berikut:
- Rasa ketergantungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
- Hatinya akan menjadi tenang dan damai.
- Akan terjaga dari setan kalangan jin dan manusia.
Maka seyogyanya bagi seorang muslim untuk selalu dzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar mendapatkan keutamaan-keutamaannya, dan siapa yang enggan untuk berdzikir maka itu merupakan sebab matinya hati. Wallahu a’lam