Pegang Erat as-Sunnah!
Tak henti-hentinya lisan mengingatkan.
Di masa-masa fitnah ini, penting bagi kaum muslimin untuk berpegang teguh dengan as-Sunnah.
Sebagai tiang pancang untuk selamat dari derasnya arus fitnah.
Emosi dan perasaan semata, tak mampu menyelamatkan kita dari badai fitnah ini.
Fitnah. Segala cobaan dan musibah yang terus menerus mencoba mengikis keimanan kita.
Mencoba mencabut akar akidah salimah yang telah tertanam kokoh di hati kita.
Selamatkan imanmu! Selamatkan akidahmu!
Gigitlah as-Sunnah dengan gigi gerahammu!
Berpegang teguh dengan as-Sunnah tidak semudah yang diucapkan.
Manusia sering goyah oleh logika-logikanya sendiri.
Betapapun beratnya, keharusan adalah keharusan.
Untuk mencapai kemenangan tentu ada pengorbanan.
Bertahanlah! Karena “berpegang teguh dengan as-Sunnah adalah kemenangan”. Kata az-Zuhri rahimahullah.
Tetaplah dalam lingkaran as-Sunnah, “kita ikuti alur as-Sunnah sebagaimana ia mengalir”. Kata al-Auza’i rahimahullah.
“Orang yang memegang as-Sunnah layaknya menggenggam bara api”. Kata al-Qasim bin Sallam rahimahullah.
Maka “Sabarkanlah jiwa kalian di atas as-Sunnah, berhentilah dimana kaum itu (para sahabat Nabi radhiyallahu anhu) berhenti. Berkatalah dengan apa yang mereka katakan. Tahanlah diri kalian dari apa yang mereka menahan diri terhadapnya. Dan berjalanlah di atas jalan para pendahulumu yang saleh, karena telah cukup bagimu apa yang telah mencukupi mereka”. Kata al-Auza’i rahimahullah.
Sabarlah kalian meski kalian seorang diri dan terasing.
“Tidak ada suatu apa pun yang lebih asing dari as-Sunnah. Dan yang lebih asing dari itu adalah orang yang mengenal as-Sunnah. Dan yang lebih asing lagi adalah orang yang beramal dengannya”. Kata Yunus bin Ubaid rahimahullah.
Sabarlah atas cemoohan mayoritas orang, karena “wajib atas kalian untuk berjalan di jalan para pendahulu yang shaleh meski manusia mengucilkanmu. Waspadalah engkau terhadap logika-logika manusia, meskipun mereka menghias-hiasinya dengan ucapan yang indah”. Kata al-Auza’i rahimahullah.