Perjuangan melewati ujian
Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga
Alhamdulillah ujian akhir semester satu di Ma’had Minhajul Atsar Jember telah selesai pada hari Kamis, 16 Jumadal Ula 1442H/31 Desember 2020. Kesenangan pada wajah-wajah para santri terlihat bersinar, sebagaimana sinar bulan pada malam purnama.
Begitu pula yang dirasakan oleh kami, panitia ujian. Perjuangan demi perjuangan para santri patut di apresiasi. Ya, kenapa tidak? Perjuangan mereka bersabar untuk tetap di pondok adalah prestasi yang luar biasa. Apalagi ditambah dengan musibah covid-19, hampir 2 tahun belum berjumpa dengan kedua orang tua, dan berbagai ujian yang senantiasa menerpa para santri.
Selama proses ujian, selain mereka memuroja’ah pelajaran…mereka juga tetap menjalankan amalan ta’awun. Di antara mereka tetap menjalankan piket kebersihan halaman, kebersihan kamar mandi, memperbaiki sarana prasarana yang rusak, dll. Adapula yang berta’awun jaga malam di pos jaga pondok satu dari jam 21.30 sampai jam 24.00. Begitu pula menjaga pondok 2 dari jam 22.00 sampai menjelang shubuh. Namun mereka tetap semangat untuk hadir di waktu ujian pada jam 05.30 pagi, alhamdulillah.
Ujian demi ujian tak membuat kami patah semangat, apalagi menyerah. Sebagian kami juga sedang sakit, apalagi di masa pancaroba (perubahan cuaca panas dingin). Namun sebagian santri yang sakit tetap semangat untuk mengikuti ujian. Kami berusaha menyibukkan hari-hari kami dengan amal shalih, diantaranya belajar, ta’awun, dan berkarya. Di antara ta’awun kami selaku panitia ujian adalah menyiapkan segala kebutuhan terkait ujian semester kali ini.
Musyawarah demi musyawarah kami lakukan, begitu pula kerjasama dan koordinasi sesama kami selama menghadapi ujian semester berusaha dibangun. Pada ujian kali ini, alhamdulillah panitia telah mencetak soal ujian sebanyak 73 soal untuk lembaga takmili dan takhasus.
Kesibukkan yang kami jalani di pondok, hakikatnya adalah karunia dari Allah. Karena kenikmatan ini memberikan banyak manfaat kepada kami, begitu pula kenikmatan ini tidak didapati oleh sebagian saudara-saudara kami yang di luar pondok. Mudah-mudahan Allah menjaga kami dan saudara-saudara kami dari berbagai kejelekan.
Kemudian kami bersyukur kepada asatidzah dan segenap pengurus yang telah berjuang keras untuk menempuh sebab-sebab keistiqamahan kami. Mudah-mudahan Allah Ta’ala senantiasa menjaga mereka dan asatidzah salafiyyin di Indonesia.
Tak lupa pula, kami ucapkan jazakumullahu khairan kepada segenap para orang tua yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk terus belajar di pondok. Kesempatan yang kalian berikan untuk kami sangat berharga bagi kami, terkhusus di masa penuh ujian. Mudah-mudahan Allah Ta’ala memberikan kesabaran kepada kami dan para orang tua kami dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan.
Keberhasilan hanyalah karena Allah Ta’ala, bukan dari jerih payah usaha kami. Di sisi lain, apa yang kami lakukan tentu masih banyak kekurangan. Mudah-mudahan sebagai koreksi bagi kami, menjadikan kami para santri yang lebih dewasa, dan siap untuk mengemban amanah.