Persaksian Injil atas Kebenaran Ajaran nabi Muhammad (Bag. 1)

benar

 

Berikut ini adalah nukilan dari sebagian Injil-Injil kalian yang membenarkan apa yang dibawa Muhammad di dalam al-Quran dan as-Sunnah,

  1. Di dalam Injil Matius, pada ayat yang ketujuh pasal keempat:

4:7 Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!

  1. Pada pasal yang sama terdapat kisah antara Nabi ‘Isa bersama Iblis, yang memerintahkan ‘Isa untuk sujud kepadanya, namun ‘Isa al-Masih menjawab:

4:10 “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Inilah yang dibawa oleh seluruh rasul, hujah yang digunakan ‘Isa kepada Iblis. Ayat ini sebagai bukti yang sangat jelas menunjukkan bahwa seluruh para nabirmengajarkan tauhid, termasuk Nabi ‘Isa dan Nabi Muhammad, yaitu meyakini bahwa Allahn adalah satu-satunya Rabb dan Tuhan yang berhak disembah.

Di sini Nabi ‘Isa berhujah dengan isi ajaran kitab-kitab terdahulu, bahwa Allah adalah Rabb satu-satunya, hanya Dia lah Tuhan yang berhak disembah. Dan beliau tidak sujud kecuali hanya kepada Allah saja.

Allah juga telah mewahyukan kepada Nabi Muhammad firman-Nya:

وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّـٰغُوتَۖ فَمِنۡهُم مَّنۡ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنۡهُم مَّنۡ حَقَّتۡ عَلَيۡهِ ٱلضَّلَٰلَةُۚ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut’, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah ditentukan kesesatan baginya.” (An-Nahl: 36)

Dan firman-Nya:

وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِيٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku, maka kalian sembahlah Aku’.” (Al-Anbiya’: 25)

Dan ajaran yang dibawa oleh Muhammad ini sama persis dengan yang dinyatakan Nabi ‘Isa secara gamblang ketika menghadapi Iblis.

Sama juga dengan yang dikatakan Nabi ‘Isa ketika berdakwah kepada Bani Israil,

وَإِنَّ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَٰذَا صِرَٰطٞ مُّسۡتَقِيمٞ

“Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka kalian sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.” (Maryam: 36)

Juga sama dengan yang beliau nyatakan kelak di hari kiamat, ketika Rabb-nya mengatakan:

يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ءَأَنتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ ٱتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيۡنِ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ قَالَ سُبۡحَٰنَكَ مَا يَكُونُ لِيٓ أَنۡ أَقُولَ مَا لَيۡسَ لِي بِحَقٍّۚ إِن كُنتُ قُلۡتُهُۥ فَقَدۡ عَلِمۡتَهُۥۚ تَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِي وَلَآ أَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِكَۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّـٰمُ ٱلۡغُيُوبِ ١١٦ مَا قُلۡتُ لَهُمۡ إِلَّا مَآ أَمَرۡتَنِي بِهِۦٓ أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۚ وَكُنتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيدٗا مَّا دُمۡتُ فِيهِمۡۖ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِي كُنتَ أَنتَ ٱلرَّقِيبَ عَلَيۡهِمۡۚ وَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ شَهِيدٌ

“Hai ‘Isa putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua tuhan selain Allah?’ ‘Isa menjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku untuk mengatakannya. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku, yaitu: ‘Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu’, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Adapun setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” (Al-Maidah: 116-117)

  1. Pada pasal yang kesebelas ayat yang keduapuluhlima dalam Injil Matius:

11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”

Nabi ‘Isa adalah seorang hamba di antara hamba-hamba Allah sekaligus rasul-Nya, beliau mengakui hak Tuhan-nya yang telah menciptakan dan mencurahkan anugerah yang banyak kepadanya, sehingga beliau membalas-Nya dengan pujian dan penetapan bahwa Dia lah satu-satunya Tuhan Penguasa langit dan bumi.

Karena Dia lah yang menciptakan keduanya, yang ada didalamnya, yang ada diantara keduanya, dan yang ada di bawah tanah. Tidak ada seorang pun yang berserikat dengan-Nya dalam hal tersebut, tidak Nabi ‘Isa dan tidak pula selain beliau, dan sekali-kali tidak ada seorang pun yang menjadi pembantu bagi-Nya.

  1. Pada pasal yang keempatbelas dalam Injil Matius ayat yang keduapuluhtiga:

14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Berdoa adalah ibadah yang paling agung, dan tidak melakukannya kecuali seorang hamba yang sangat membutuhkan kasih sayang Rabb-nya, Pencipta-nya, dan Tuhan-nya. Sebagaimana Allah berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ

Hai manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; sedangkan Allah Maha Kaya (tidak memerlukan apapun) lagi Maha Terpuji.(Fathir: 15)

Dan Allah berfirman:

لَّن يَسۡتَنكِفَ ٱلۡمَسِيحُ أَن يَكُونَ عَبۡدٗا لِّلَّهِ وَلَا ٱلۡمَلَـٰٓئِكَةُ ٱلۡمُقَرَّبُونَۚ وَمَن يَسۡتَنكِفۡ عَنۡ عِبَادَتِهِۦ وَيَسۡتَكۡبِرۡ فَسَيَحۡشُرُهُمۡ إِلَيۡهِ جَمِيعٗا

Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak enggan pula malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barang siapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.(An-Nisa’: 172)

Nabi ‘Isa adalah seorang hamba diantara hamba-hamba Allah, beliau tidak enggan untuk mengibadahi Allah dan selamanya tidak akan enggan.

Demikianlah perihal beliau, juga para nabi dan para malaikat seluruhnya.

  1. Dalam Injil Matius, pasal yang kedua puluh enam ayat yang ketiga puluh sembilan:

26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah kesengsaraan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Keterangan ini menjelaskan bahwa Nabi ‘Isa adalah hamba Allah yang tidak bisa menolak mudarat dan tidak pula memberi manfaat kepada dirinya sendiri, dan beliau berlindung kepada Allah dalam keadaan sempit, memohon pertolongan, serta berdoa dengan sepenuh hati kepada-Nya untuk menghilangkan derita dan sengsara.

Maka beliau pun sujud kepada Allah seraya mendekatkan diri, tunduk, serta merasa butuh kepada-Nya, juga meyakini bahwa tidak ada yang mampu melenyapkan mudarat melainkan Dia, demikianlah keadaan setiap rasul bahkan seluruh manusia.

  1. Pada pasal yang kedua puluh satu ayat yang keempat puluh enam, Injil Matius:

21:46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.

Keterangan ini sebagai bukti bahwa mayoritas ketika itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Nabi ‘Isa, mereka adalah ahli tauhid dan iman yang murni. Mereka mengimani bahwa ‘Isa adalah seorang rasul dan nabi, dan bahwasannya nabi mereka ‘Isa telah mengajarkan dan mendidik mereka akan hal tersebut. Sedikit pun mereka tidak berkeyakinan bahwa beliau adalah Tuhan atau anak Allah, bahkan sebenarnya orang-orang tahu akan hal itu.

  1. Dalam Injil Matius, pasal yang kedua puluh tiga ayat yang kesepuluh:

23:10 Janganlah pula kamu menyebut siapapun pemimpin, karena Pemimpinmu dan Mesias hanya satu.

Isi ayat ini serupa dengan ayat yang ada di dalam al-Quran, yaitu firman Allah yang mengabarkan perkataan rasul-Nya ‘Isa kepada Bani Israil:

وَإِنَّ ٱللَّهَ ‌رَبِّي ‌وَرَبُّكُمۡ

“Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu.” (Maryam: 36)

Allah adalah Tuhan nya ‘Isaq, Pemimpin, Pemelihara, serta Penguasa dirinya, juga Tuhan seluruh manusia, Pemimpin, dan Penguasa mereka seluruhnya.

Syaikh Taqiyyuddin al-Hilali memberikan catatan di dalam kitabnya al-Barahin, bahwa sebagian penerjemah Injil melakukan penyelewengan makna di dalam ayat Injil ini, dan terjemahan versi Inggris aman dari kekeliruan tersebut.[1]

  1. Pada pasal yang ketujuh belas ayat yang ketiga dalam Injil Matius:

17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Dalam nas ini terdapat penetapan bahwa yang dibawa setiap rasul adalah Laailaahaillallah (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allahl), serta bahwasannya ‘Isa adalah rasul utusan Allah pada zamannya. Dan pada setiap umat dan zaman ada rasulnya masing-masing, sebagaimana Allah berfirman:

وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِيٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku, maka kalian sembahlah Aku”.”(Al-Anbiya’: 25)

وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّـٰغُوتَۖ فَمِنۡهُم مَّنۡ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنۡهُم مَّنۡ حَقَّتۡ عَلَيۡهِ ٱلضَّلَٰلَةُۚ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut’, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pul di antaranya orang-orang yang telah ditentukan kesesatan baginya.” (An-Nahl: 36)

  1. Injil Markus, pasal yang kedua belas ayat yang kedua puluh delapan sampai tiga puluh:

12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepadanya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” 12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Ini adalah wasiat hukum yang pertama. Juga pada ayat yang ketigapuluhdua yang isinya:

12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, guru. Benar katamu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.”

Dan pada ayat yang ketiga puluh empat:

12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!”.

Wasiat hukum yang pertama ini adalah wasiat Allah kepada seluruh rasul, termasuk ‘Isa. Dan juga itu adalah wasiat para rasul kepada umat mereka. Allah berfirman:

شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ كَبُرَ عَلَى ٱلۡمُشۡرِكِينَ مَا تَدۡعُوهُمۡ إِلَيۡهِۚ ٱللَّهُ يَجۡتَبِيٓ إِلَيۡهِ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَن يُنِيبُ

“Dia mensyariatkan bagi kalian agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh, begitu pula yang Kami wahyukan kepadamu dan yang Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: Laksanakanlah (syariat) agama dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Dan Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang mau kembali (kepada-Nya).” (Asy-Syura: 13)

[1] Sangat disayangkan pada versi terjemahan Indonesia juga terjadi penyelewengan makna, dalam terjemahan Indonesia: 23:10  Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.

 

======

Dari karya Syaikh Rabi’ bin Hadi hafizhahullah yang berjudul Mauqiful Islam min ‘Isa bin Maryam.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.