Rahasia Sukses Menghafal dan Menguasai Ilmu
Terjemahan Oleh: Hafizh Perawang, 4 Takhassus
Pertanyaan:
Sebuah pertanyaan diajukan kepada Al-Allamah Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari, “Wahai Syaikh, apa metode terbaik untuk menguasai banyak pelajaran yang sudah kami peroleh dari para guru kami?”
Jawaban:
Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari hafizhahullah menjawab,
“Cara untuk menguasai pelajaran adalah dengan murajaah (membaca dan mengulang-ulang kembali). Tidak ada solusi lain selain murajaah. Kamu harus mengulang pelajaran dan menyediakan waktu khusus untuk itu.
Saya juga pernah menyampaikan dalam sebuah ceramah tentang pentingnya mengatur waktu dan jadwal bagi seorang pelajar.
Membagi waktu antara mengulang kembali matn (teks yang dihafal) dan waktu untuk mempersiapkan hafalan baru.
Begitu juga dengan pelajaran-pelajaran yang ada. Pada akhir pekan, kamu bisa menyediakan satu atau dua hari secara khusus untuk menelaah kembali berbagai pelajaran yang sudah dikuasai. Kamu harus melihat kembali, mengulang, dan terus mengulang. Tiada metode lain selain murajaah.
Tidak mengherankan jika kamu sering mendengar nasihat para ulama tentang pentingnya murajaah. Mereka selalu menekankan untuk senantiasa mengulang kembali ilmu dan hafalan hadis yang telah diperoleh. Di antara wasiat mereka,
يا أهل الحديث: تذاكروا الحديث؛ فإن مذاكرة الحديث تهيّج الحديث
Wahai para penghafal hadis, murajaahlah hafalan hadis kalian! Karena memurajaah kembali hadis akan memperkuat hafalan kalian.”
Kekokohan hafalan tidak diperoleh kecuali dengan murajaah, banyak melihat kembali, dan mengulang-ulang. Sebaliknya, jika kamu hanya mengingat ilmu yang telah diperoleh saat di kelas dan setelah itu menutup buku hingga tiba waktu pelajaran berikutnya, maka ini bukanlah cara yang benar.
Sayangnya, ini adalah kondisi banyak pelajar saat ini. Mereka hanya mengenal buku saat sedang ada pelajaran, mungkin kemarin, minggu lalu, atau bahkan lebih lama. Hal seperti ini tidaklah pantas.
Di sepanjang hari, kamu sering melihat mereka sibuk mengobrol, menukil kabar yang simpang siur, memegang ponsel, dan penasaran dengan kondisi orang lain melalui WhatsApp dan media lainnya. Benar, bukan? Mereka mengikuti dan menelusuri hal-hal tersebut seolah itu adalah kewajiban.
Namun, kewajibanmu yang sebenarnya adalah mengulang kembali faidah ilmu yang telah diperoleh. Kamu juga harus menjaga waktu, melaksanakan perintah Allah Taala, menjalankan amalan wajib, serta memperbanyak amalan sunnah. Dengan begitu, Allah akan membantumu serta memberkahi ilmu yang telah kamu peroleh.
Apakah nasihat dari Ibnu Rajab, Ibnul Qayyim, dan para ulama lainnya hanya sekadar cerita? Jika kamu ingin Allah memberikan kemudahan di saat-saat sulit, maka jalankanlah perintah Allah, baik yang berkaitan dengan amalan hati, amalan tersembunyi, maupun yang tampak secara fisik. Dengan begitu, kamu akan merasakan kelembutan dan kemudahan dari Allah, baik secara lahir maupun batin.
Inilah intinya. Tidak lebih dari ini. Para masyaikh dan ulama telah merangkum jawaban untuk semua dilema belajar yang ada dalam pikiranmu dengan kalimat yang jelas dan terang benderang ini.
وفق الله الجميع لما فيه رضاه، وصلّى الله على رسول الله وآله وصحبه ومن والاه .
http://bit.ly/2W9L4By
https://t.me/sh_bokhary/1663