Renungan akhir Ramadhan
Oleh Mush’ab Klaten Takhasus
Berakhirnya bulan Ramadhan yang suci ini mengingatkan kita akan dekatnya ajal. Menyadarkan kita bahwa amalan itu ada masa putusnya. Seorang muslim yang memiliki iman akan menyadari hal ini, sehingga ia meningkatkan amalannya di penghujung bulan Ramadhan dan bersemangat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk meraup sebanyak-banyaknya kebaikan di dunia dan akhirat.
Harapan besar
Dan yang kita tunggu di penghujung akhir bulan ini adalah malam-malam yang dipenuhi dengan keberkahan, malam yang indah dihiasi dengan ibadah-ibadah yang agung dan mulia. Di malam itu, kita memohon kepada Allah Ta’ala agar menerima puasa kita, shalat malam kita, dan ibadah yang telah kita upayakan di bulan Ramadhan ini.
Di antara malam-malam itu ialah malam ke dua puluh tujuh, yang mana hadits-hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak mengisyaratkan bahwa lailatul qodar jatuh pada malam itu. Demikian pula beberapa atsar dari para sahabat yang menunjukkan demikian.
Imam Muslim meriwayatkan sebuah atsar dari sahabat Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
والله أني لأعلمها وأكثر علمي هي الليلة التي أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم بقيامها ليلة سبع وعشرين
“Demi Allah, sungguh aku benar-benar mengetahuinya, dan yang paling saya yakini tentangnya adalah suatu malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk menghidupkannya, yaitu malam kedua puluh tujuh.”
Keutamaan lailatul qodar
Malam lailatul qodar lebih baik dari pada seribu bulan, barangsiapa yang diberi taufik oleh Allah untuk bisa menghidupkannya dengan amal shalih, maka akan diampuni dosa-dosa dia yang telah lalu. Sebagaimana dalam hadits:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qodar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka alan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.” (Mutafaqun ‘alaih)
Hendaknya pada malam itu seorang mukmin menegakkan qiyamul lail bersama imam sampai selesai. Lalu membaca dzikir-dzikir yamg disyari’atkan di masjid. Namun jangan lupa untuk menyisihkan waktu walau sesaat, untuk membaca al-Qur’an di rumahnya, melakukan shalat malam semampunya, berdo’a untuk kebaikan dirinya dan kaum muslimin.
Do’a di malam lailatul qodar
Di antara doa yang disyariatkan adalah, membaca:
اللهمّ إنّك عفوّ تحبُّ العفو فاعف عنّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Memaafkan, dan senang memberi maaf, maka maafkanlah aku.”
Penutup
Semoga Allah menerima ibadah puasa kita di bulan yang penuh ampunan ini, menerima shalat malam kita, tilawah al-Qur’an kita, dan amalan ibadah kita yang lain.
Semoga Allah memberi kita taufik untuk dapat menghidupkan malam lailatul qodar dengan penuh khusyuk dan tunduk kepada-Nya. Sehingga kita mendapat apa yang Allah janjikan bagi siapa yang menghidupkan malam itu dengan iman dan mengharap pahala dari-Nya. Amin ya mujibas sailin