Sabar dan Saling Menyabarkan (Tulisan Santri Takmili)

Jalan

 

Tidak pulang selama masa wabah merupakan tantangan tersendiri bagi kami, para santri. Bisikan-bisikan untuk pulang selalu tentu ada. Hanya saja, karena mengikuti imbauan pemerintah agar pesantren tetap dipertahankan, kami pun sabar. Kami yakin untuk tetap istiqamah di jalan thalabul ‘ilmi membutuhkan kesabaran yang ekstra ….

Pada masa-masa seperti ini, berusaha menyabarkan diri merupakan sesuatu yang penting agar kita tetap istiqamah di atas amalan menuntut ilmu. Di sana ada hal yang tidak kalah pentingnya, bahkan akan membantu kita agar tetap bersabar yaitu menyabarkan orang lain.

Mengapa demikian? Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah Ta’ala akan menolong hambanya selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2.699)

Ya, dengan seseorang menolong saudaranya, menyemangatinya dan menyabarkannya di atas amalan thalabul ‘ilmi, harapannya Allah Ta’ala akan menjadikan orang tersebut bersabar dan istiqamah untuk terus menuntut ilmu.

Suatu pekerjaan jika dilakukan bersama-sama, secara kompak, akan menjadi mudah. Begitu juga kesabaran, jika dilakukan secara bersama-sama, satu sama lain terus berusaha sabar dan menyabarkan, maka kesabaran itu akan menjadi ringan dan mudah.

Di sisi lain seorang muslim terlebih seorang santri dituntut untuk tidak menjadi pribadi yang cuek dan hanya mementingkan diri sendiri. Bahkan syariat yang mulia ini memerintahkan untuk peka dan perhatian terhadap lingkungan sekitar.

Jika seseorang melihat teman seperjuangannya sedang lemah semangat, hendaknya ia bangkitkan kembali semangantnya. Berusaha menyabarkannya agar tetap berada di medan thalabul ‘ilmi. Bukankah Allah Ta’ala telah memerintahkan di dalam al-Quranul Karim?

وَتَعاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوى وَلا تَعاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوانِ

“Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan. Janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan!” (QS. Al-Maidah: 2)

Allah Ta’ala memerintahkan para hamba-Nya untuk saling membantu dalam hal kebaikan dan ketakwaan. Maka sepantasnya bagi kita untuk terus bahu-membahu dalam hal kebaikan, peduli terhadap kawan, saling menguatkan, saling memberi semangat dan saling menyabarkan, terutama pada masa-masa pandemi seperti ini.

 

Jangan sampai sebaliknya, tindakan sebagian oknum membuat turun semangat.

Janganlah kita melupakan hal yang terpenting, yaitu selalu memohon dan berdoa kepada Allah Ta’ala. Janganlah bosan untuk meminta pertolongan dan taufik serta hidayah-Nya agar kita tetap bisa sabar dan istiqamah di atas amalan menuntut ilmu.

Ya Allah curahkanlah kesabaran kepada kami, kuatkanlah kaki-kaki kami dan tolonglah kami….

Ya Allah lindungilah kami, keluarga kami, ustadz-ustadz kami dan salafiyyin dari fitnah yang tampak ataupun yang tersembunyi.

Ya Allah angkatlah wabah ini dari muka bumi dan jadikan kami termasuk orang-orang yang bisa mengambil pelajaran dari musibah ini ….

Ya Allah tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pengabul Doa.

 

Muhibbukum

Rifqi Andika Wijaya Jember.

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.