Nasehat untuk para penuntut ilmu

 

Oleh Muhammad Mubarak Sumpyuh Takhasus

 

Wahai saudaraku yang semoga Allah rahmati. Ilmu agama memiliki keutamaan yang sangat besar, sehingga dibutuhkan perjuangan untuk meraihnya. Begitu pula dibutuhkan langkah-langkah agar seorang tholabul ‘ilmi sukses dalam belajar. Berikut ini adalah perkara penting yang akan membantu seorang dalam belajar:

  1. Keikhlasan

Allah Ta’ala katakan dalam al-Qur’an:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh diakhirat kecuali neraka. Sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan di dunia dan terhapuslah apa yang mereka kerjakan di dunia.” (QS. Hud: 15-16)

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: ”Keikhlasan adalah engkau tidak beramal kecuali karena ingin dilihat oleh Allah dan tidak ingin dibalas kecuali oleh Allah saja.”

  1. Bersyukur

Allah Ta’ala berkata di dalam al-Qur’an:

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

 “Sangat sedikit dari hamba-hambaKu yang bersyukur.” (QS. Saba: 13)

Syaikh as-Sa’dy rahimahullah berkata:

فأكثرهم، لم يشكروا الله تعالى على ما أولاهم من نعمه، ودفع عنهم من النقم.

“Kebanyakan manusia tidak bersyukur kepada Allah Ta’ala atas pemberian nikmat-Nya dan mencegah dari mereka berbagai kejelekan.” (Tafsir as-Sa’dy)

  1. Berjuang dalam menuntut ilmu

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu, niscaya Allah akan mudahkan jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)

Oleh arena itu, kita harus luruskan niat untuk menuntut ilmu dan juga kita harus bersemangat jangan bersantai-santai. Karena ilmu itu tidak bisa didapatkan dengan cara bersantai-santai.

لَا يُسْتَطَاعُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْجِسْمِ

“Ilmu itu tidak akan pernah didapatkan dengan jasad yang bersantai-santai.”

  1. Yakin dan sabar

Jangan pernah merasa bahwa kita tidak bisa menuntut ilmu karena menuntut ilmu itu sulit. Yakinlah dengan janji Allah bahwa setiap kesulitan itu ada kemudahan. Hanya saja semua masalah yang kita hadapi membutuhkan kesabaran.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Aku tutup tulisan ini dengan dengan sebuah syair yang diucapkan oleh Imam asy-Syafi’i rahimahullah.

أَخِيْ لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ … سَأُنَبِّيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ  

ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَبُلْغَةٌ … وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَماَنٍ 

“Wahai saudaraku, ilmu itu tidak akan didapat kecuali dengan enam perkara

Aku akan sampaikan kepadamu poin-poin tersebut

Kecerdasan, kesungguhan, ketekunan, bekal yang cukup, bimbingan ustadz, dan waktu yang panjang.”

Mudah-mudahan bermanfaat, wallahu a’lam.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.