Sebab-Sebab Futur dalam Thalabul Ilmi (lanjutan)

Ketiga: Berteman dengan orang yang jelek.

Pertemanan itu memberikan pengaruh terhadap seseorang. Oleh karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendorong kita untuk berteman dengan orang-orang baik. Beliau mengabarkan bahwa teman yang shalih itu seperti penjual minyak wangi misk, yang mungkin engkau dihadiahi minyak tersebut, atau dijual kepadamu, atau setidaknya engkau akan mendapati aroma yang wangi. Sementara teman yang buruk itu seperti tukang tempa (pandai) besi, yang bisa jadi kalau engkau mendekatinya, bajumu akan terbakar, atau bisa jadi engkau akan mencium bau yang tidak sedap.

Masalah pertemanan ini memberikan pengaruh yang besar, sampai-sampai bisa mempengaruhi seseorang, tidak hanya pengaruh untuk meninggalkan thalabul ilmi saja, bahkan juga berpengaruh untuk meninggalkan amalan-amalan ibadah.

Keempat: Terlalaikan oleh sesuatu yang menipu dan banyak menyia-nyiakan waktu

Sekali waktu seseorang pergi jalan-jalan, (tapi ketika sudah menjadi kebiasaan) sebagian orang justru tergoda dan kecanduan untuk melihat pertandingan sepak bola atau yang semisalnya.

Kelima: Seseorang tidak merasa bahwa ketika thalabul ilmi, ia seperti seorang mujahid di jalan Allah.

Ini adalah sesuatu yang tidak diragukan, karena thalabul ilmi merupakan upaya untuk menjaga syariat ini dan mengajarkannya kepada manusia.

Tujuan dari seorang mujahid adalah menghalangi pengaruh orang kafir terhadap agama Islam ini, namun seorang thalibul ilmi bisa memberikan manfaat kepada umat seluruhnya.

Benar bahwa terkadang kita katakan kepada seseorang: “Jihad lebih utama bagimu.” Karena memang ia lebih pantas untuk berjihad. Dan terkadang pula kita katakan kepada yang lainnya: “Thalabul ilmi lebih utama bagimu.” Namun yang aku maksudkan adalah bahwa thalabul ilmi itu sendiri lebih utama daripada jihad di jalan Allah. Allah telah berfirman,

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (At-Taubah: 122)

Inilah sebab-sebab futur dalam thalabul ilmi yang bisa kami sebutkan. Engkau wahai penuntut ilmi wajib untuk memiliki semangat dan cita-cita yang tinggi, tunggu hasilnya di masa mendatang. Sesungguhnya dengan keikhlasan niat Engkau kepada Allah, bisa jadi Engkau akan menjadi seorang imam dalam agama Islam ini.

Diterjemahkan dari http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=140060 dengan sedikit perubahan.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.