Surga, negeri yang didamba penuntut ilmu agama

 

Oleh Fariq Jawwad Fatahillah Madiun dan Yusuf Ghulam Ambon

 

Surga dan neraka itu benar adanya

Pembaca yang semoga dirahmati Allah, tak terasa kita sudah berada di awal tahun 2021. Waktu begitu cepat berjalan. Hari-hari telah terlampaui, bulan dan tahun silih berganti, tak terasa umur sudah sebanyak ini.

 

Menilik kondisi para pemuda di luar

Pembaca yang kami hormati, sebuah slogan yang tak asing lagi di telinga kita. Yaitu; “Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga.”

Kira-kira seperti itulah gambaran kehidupan anak-anak muda zaman ini. Padahal yanag namanya kematian, akan datang tanpa diundang, datang tak bisa dihadang, usia tak lagi dipandang.

 

Padahal Allah Ta’ala berfirman:

 

ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Kemudian kamu menjak usia samapi dewasa, lalu menjadi tua, tetapi diantara kamu ada yang dimatikan sebelum itu.” (QS. Ghofir: 67)

 

Sudah banyak lho anak-anak muda yang mati karena tawuran, karena miras, narkoba dan lain-lain.

Tapi anehnya kalau ada yang berfikiran seperti ini; “Tapikan tawuran gak tawuran tetap mati, minum miras atau gak minum, tetep mati. Mending tawuran dan minum miras. Hidup itu cuma sekali, kalo mati dah gak bisa ngapa-ngapain lagi.”

 

Prinsip ahlus-sunnah dalam hal ini

Diantara prinsip yang diyakini Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah dan pasti terjadi adalah; adanya kejadian-kejadian setelah kematian.

Diantaranya adalah adanya surga (al-Jannah), dan neraka (an-Nar) sebagai balasan kejelakan dan kebakan umat manusia.

 

Dalil-dalil tentang adanya surga dan neraka

Mengimani tentang adanya surga dan neraka merupakan perkara yang wajib. Karena keberadaan keduanya telah dikabarkan oleh Allah Ta’ala di dalam al-Qur’an dan Rasulullah shallallhu’alaihi wa sallam di dalam hadits-haditsnya.

 

Dalil dari al-qur’an

Diantaranya adalah firman Allah Ta’ala:

 

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى . عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى . عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى

“Dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya pada waktu yang lain. Yaitu di Sidrotul Muntaha. Padanya terdapat surga sebagi tempat tinggal (nanti).”  (QS. An-Najm: 13-5)

 

Dalil dari hadits

Adapun dalil dari hadis-hadis Nabi shallallhu’alaihi wa sallam, diantaranya adalah:

 

عن عمران بن حصين رضي الله عنه،عن النبيّ صلّى الله عليه وسلّم قال: ((اطّلعتُ في الجنّة فرأيتُ أكثر أهلها الفقراء، واطّلعتُ في النّار فرأيتُ أكثر أهلها النّساء))

“Aku melihat ke surga, ternyata kebanyakan penghuninya adalah fuqoro (orang-orang miskin). dan aku melihat neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (HR al-Bukhori: 3241 dan Muslim: 2738)

 

Begitu pula hadits:

 

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه، عن النبيّ صلّى الله عليه وسلّم قال: ((أَبردوا بالظُّهر وإنّ شدّة الحر من فَيْحِ جهنّم))

Dari sahabat Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhuia berkata, bahwasannya Rasulullah shallallhu’alaihi wa sallam besabda: “Tundalah waktu zuhur hingga cuaca dingin. Karena panas yang terik adalah panas dari neraka jahannam.” (HR. Ibnu Majah, no: 679)

 

Lain halnya dengan ideologi Komunisme. Ajaran yang menentang adanya pencipta itu sangat menolak adanya surga dan neraka. Mereka menganggap hal-hal yang bersifat gaib itu sebagai mitos dan hayalan belaka.

Padahal dalil-dalil dari al-Quran dan as-Sunnah sangat cukup untuk meyakinkan tentang keberadaan keduanya.

 

Hukum orang yang mengingkari keduanya

Ideologi yang mengingkari surga dan neraka merupakan idiologi kufur yang nyata. Barangsiapa yang mengingkarinya, maka ia telah terjatuh dalam idiologi Komunisme dan ia telah mendustakan Rabbnya.

 

يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا  .هَذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ  

“Pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan (dikatakan pada mereka) ini adalah neraka yang dulu kamu seelalu mendustakannya.” (QS. At-Thur: 13,14)

 

Apakah surga dan neraka itu telah ada?

Diantara prinsip Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah adalah meyakini bahwa keduanya adalah makhluk yang telah diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sebagimana hal ini telah dikabarkan oleh Rasul shallallhu’alaihi wa sallam dalam hadistnya:

 

عن أنس بن مالك رضي الله عنه أنّ رسول الله صلّى الله عليه رسلّم يقرل: ((والذى نفس محمد بيده لو رأيتم ما رأيت لضحكتم قليلاً , ولبكيتم كثيراً)) , قالوا: وماذا رأيت يا رسول الله؟ قال: ((رأيت الجنة والنار “)).

Dari Anas bin Malik radhiyallu ‘anhu, beliau berkata: bahwa Rasulullah shallallhu’alaihi wa sallam pernag bersabda: ”Demi Dzat yang jiwa Muahmmad berada di TanganNya, kalau kalian melihat yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. Para sahabat berkata: ‘apa yang kamu lihat wahai Rasulullah?’ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab: “Aku telah melihat surga dan neraka.” (HR Muslim, no: 122)

 

Dalil dari ucapan salaf

Begitu pula dengan ucapan para imam salaf, diantaranya:

  • Al-Imam ath-Thohawi rahimahullah. Beliau berkata: “Surga dan neraka adalah dua makhluk yang telah diciptakan, tidak akan punah dan tidak akan hancur.” (Aqidah ath-Thohawiyah)

 

Penutup

Begitulah prinsip Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah. Mereka meyakini bahwa surga dn neraka itu benar adanya. Dan bahwasannya keduanya telah Allah Ta’ala ciptakan saat ini.

Landasan mereka dalam hal ini adalah dalil-dalil dari al-Quran, hadits, dan juga ucapan kaum salaf yang terdahulu. karena Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah selalu mengembalikan segala sesuatu kepada al-Qur’an dan as-Sunnah, dan memahaminya sebagimana ulama salaf.

Beda halnya dengan akidah bid’ah Mu’tazilah. Dengan akal mereka yang kotor, mereka mengatakan: “Keduanya belum dicipatkan oleh Allah. Jika keduanya sudah diciptakan, berarti Allah telah melakukan perbuatan sia-sia, bukankah manusia saat ini masih hidup di dunia?”

Ucapan Mu’tazilah ini tidak ada sedikitpun nilainya di sisi syariat. Cukuplah dalil-dalil yang sahih sebagi bantahan atas ucapan mereka yang batil itu.

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.