Tarbiyah; bukanlah perkara yang mudah

 

Oleh Ahmad Hidayat Sukoharjo

 

Tarbiyah (pendidikan) anak merupakan perkara besar yang akan menentukan masa depan anak. Namun perlu diketahui bahwa tarbiyah adalah tugas utama bagi kedua orang tua, bukan hanya tugas ustadz, musyrif, atau yang lainnya. Tatkala kedua orang tua berhasil dalam mendidik anaknya, insyaAllah anak tersebut akan menjadi anak yang shaleh.

 

Bahaya salah pendidikan

Namun sebaliknya, jika kedua orang tua gagal didalam mendidik, maka akan berdampak buruk terhadap anak tersebut. Nabi shalallahualaihi wa sallam telah menjelaskan hal ini di dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab shahih beliau dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahuanhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُشَرِّكَانِهِ

“Tidaklah setiap bayi yang terlahir kecuali berada di atas fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang mendidiknya menjadi seorang Yahudi, Nasrani maupun seorang musyrik.” (HR. Muslim no. 2658)

 

Demikianlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan tentang besarnya pengaruh tarbiyah dari kedua orang tua, maka hendaknya kedua orang tua bersungguh-sungguh di dalam mendidik anaknya, dan sadar akan besarnya amalan ini. Sebuah amalan yang tidak mudah, butuh perjuangan, pengorbanan dan kesabaran yang tiada henti.

 

Nasihat teruntuk para orang tua

Kita semua  mengetahui bahwa tarbiyah adalah perkara yang amat besar, maka jangan sampai kita lalai atau kurang perhatian terhadap perkara tersebut. Perhatian orang tua tidak cukup dengan memasukkan anaknya ke sebuah lembaga pendidikan begitu saja tanpa adanya komunikasi dan kerja sama yang baik terhadap lembaga. Tarbiyah bukan tanggung jawab salah satu pihak, namun tarbiyah adalah tanggung jawab bersama.

Jalinlah komunikasi dan kerjasama yang baik dengan para ustadz dan pengurus. Berprasangka baiklah kepada mereka, karena mereka telah mencurahkan kesempatan dan waktunya untuk tarbiyah.

 

Nasihat teruntuk para santri

Wahai para santri, banyak-banyaklah berterima kasih kepada para orang tua dan ustadz kalian yang telah mendidik dengan penuh pengorbanan. Mungkin di antara kita berada di bawah asuhan mereka semenjak kanak-kanak. Mereka telah mendidik, mengarahkan, bahkan rela berkorban demi kebaikan kita. Merawat dengan penuh kasih sayang, menghibur di kala kita galau, dan memberikan motivasi tatkala futur menerpa.

Bahkan, tak jarang mereka rela menceboki kita di saat tidak mampu, dalam keadaan mereka tidak mengharapkan imbalan dan pamrih sedikit pun dari kita. Tidak lain yang mereka harapkan hanyalah pahala di sisi-Nya. Apakah kemudian kita membalas jasa mereka dengan menyakiti hati mereka karena tingkah laku, adab, serta akhlak yang kita perbuat?

 

Buat sejuk hati mereka dengan akhlak yang luhur, semangat yang membumbung, tutur kata yang lembut, dan senyuman yang selalu merekah menghiasi bibir. Tak lupa juga mengiringi nama-nama mereka di setiap doa yang kita panjatkan, agar mereka selalu istiqomah dan diberi limpahan kesabaran di dalam tarbiyah.

Ketahuilah! Tongkat estafet dakwah akan dibawa oleh thullabul ilmi (para penuntut ilmu agama) yang memiliki jiwa besar! Maka berjuanglah didalam menggali ilmu agama, karena masa yang akan mendatang akan jauh lebih berat ujiannya.

 

Doa dan harapan

Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa berterima kasih kepada manusia terkhusus kepada para orang tua dan ustadz kita yang telah membimbing kita di setiap langkah thalabul ilmi. Amin

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.