Zikir, Ringan di Lisan Berat di Timbangan

 

Oleh Zaid Banjarmasin, Takmili

 

Para pembaca sekalian, nikmat lisan termasuk nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada para hamba-Nya. Dengan nikmat tersebut, seseorang dapat berbicara dan menyampaikan isi hatinya kepada orang lain.

Di sisi lain, lisan adalah anggota badan yang dapat mengantarkan seseorang ke dalam surga atau pun neraka. Lisan akan dapat mengantarkan seseorang ke dalam surga manakala seseorang menggunakannya dalam ketaatan kepada Allah Taala. Sebaliknya, lisan akan mengantarkan seseoang ke dalam neraka manakala seseorang menggunkannya dalam kemaksiatan kepada Allah.

Di antara ketaatan yang dapat dikerjakan oleh lisan adalah berdoa dan berzikir kepada Allah.

 

Keutamaan Doa dan Zikir

Berzikir kepada Allah Taala adalah sebaik-baik amalan di sisi Allah Taala. Zikir adalah seringan-ringannya amalan ibadah, namun ia berat di timbangan, tinggi derajatnya, dan dapat menyelamatkan seseorang dari azab.

Memperbanyak zikir kepada Allah Taala adalah tanda-tanda keimanan, dan kurangnya zikir kepada Allah Taala adalah tanda-tanda kemunafikan.

 

Berzikir kepada Allah Taala menyamai infak dengan emas dan perak, seperti berjihad dengan pedang di jalan Allah Taala, dan sama dengan membebaskan seorang budak. Barangsiapa yang mengatakan:

لَاإِلَهَ إِلَّا الله وَحدَهُ لَاشَرِيكَ لَه لَهُ المُلكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيْر

“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu baginya. Milik-Nya lah kerajaan dan pujian, dan Dia Mahamampu atas segala sesuatu.”

Maka ia seperti membebaskan sepuluh budak, akan dituliskan baginya seratus kebaikan, dihapuskan atasnya seratus kejelekan, dan ia akan dijaga dari setan pada hari itu sampai sore hari.

 

Berzikir kepada Allah Taala akan mendatangkan rida dari ar-Rahman, dijauhkan dari setan, menghilangkan kegelisahan, mendatangkan kegembiraan, menghapus kejelekan. Zikir juga merupakan jalan keberuntungan. Dengan zikir seseorang akan memperoleh ketentraman.

Majelis zikir adalah majelisnya para malaikat, yang mereka (para malaikat) meletakkan sayap-sayapnya di majelis-majelis tersebut. Majelis zikir juga akan mendatangkan rahmat, dan Allah Taala akan mengingat-ingat atau menyebut-nyebut orang yang berzikir di hadapan para malaikat di sisi-Nya.

 

Pembagian Zikir

Zikir terbagi menjadi dua:

  1. Zikir muqayyad, yaitu zikir yang berkaitan dengan waktu atau sebab tertentu. Seperti: zikir setelah salat, zikir pagi dan petang, zikir ketika ditimpa musibah, dan selainnya.
  2. Zikir muthlaq. Yaitu zikir seperti: tahlil, tasbih, dan takbir, pada setiap waktu. Seorang mukmin yang jujur akan membasahi lisannya dengan berzikir kepada Allah Taala, dia mengamalkannya setiap hari, setiap malam, dan pada seluruh urusannya.

 

Doa dan Keutamaannya

Berdoa adalah ibadah, Allah Taala mencintai siapa saja yang meminta kepada-Nya. Sebaliknya Allah Taala murka kepada siapa yang tidak meminta kepada-Nya, firman Allah Taala (yang artinya):

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku kabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.(QS. Ghaafir: 60)

Dan tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan sebenar-benarnya, kecuali Allah akan mengabulkannya, atau menyiapkan pahala yang semisal dengan permintaannya, atau dihindarkan dari kejelekan.

 

Seutama-utama waktu terkabulnya doa adalah sepertiga malam terakhir, antara azan dan ikamah, sebelum salam pada salat-salat fardhu, pada waktu sore di hari Jumat, dan ketika seorang hamba sedang dekat-dekatnya dengan Rabbnya, yaitu ketika sujud.

Bagi seorang yang berdoa untuk terus meminta di dalam doanya berulang kali. Dia harus yakin akan terkabulnya doa tersebut tanpa tergesa-gesa. Dia juga mengangkat kedua tangannya untuk berdoa dan memuji Allah Taala dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya, berselawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia berdoa dengan seluruh doa yang pendek namun maknanya mencakup. Boleh baginya untuk berdoa dengan apa yang terdapat di dalam kitab dan sunnah atau dengan yang ia kehendaki berupa doa-doa yang bagus dan baik.

 

Akhir Kata

Demikianlah sedikit yang dapat saya tuliskan kepada para pembaca sekalian, semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dapat menjadi penyemangat bagi kita dalam berdoa dan berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.