Al-Aqsha yang Dirindukan
Oleh Tim mading Ma’had Darul ‘Ilmi Lumajang.
Dahulu, al-Aqsha selalu penuh oleh kaum muslimin, mereka datang dari berbagai penjuru tanpa ancaman. Namun setelah sekian lama, al-Aqsha beserta bumi Yerusselem/Palestina berada dalam cengkraman kerajaan salibis Romawi timur.
Atas berkat rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian melalui pengorbanan sahabat Umar bin al-Khatthab radhiyallahu’anhu, Romawi berhasil dikalahkan dan mereka lari tunggang langgang dari bumi Palestina, bahkan dari seluruh penjuru negeri Syam. Allah Subhanahu wa Ta’ala membuktikan janji-Nya di saat kaum muslimin masih mempertahankan ajaran Rasul Allah, Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam.
Itulah sejarah awal mula kemerdekaan al-Aqsha dari penjajahan salibis Romawi hingga berlanjut kepada kejayaan Islam di negeri Palestina yang berlangsung selama berabad-abad lamanya.
Masa kejayaan ditentukan dari kesiapan kita dalam mematuhi pesan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Dia bimbingkan kepada kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah menyelisihi janji-Nya sama sekali.
Ketika Perintah Allah Kita Tinggalkan
Namun, bila perintah-Nya selalu kita abaikan, kemaksiatan terus kita lakukan dan ajakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk melakukan amal saleh kita tinggalkan, maka segala harapan tidak akan pernah tercapai.
Bukan pertama kalinya al-Aqsha dihinakan, bukan pertama kalinya Palestina dihancurkan, dan bukan pertama kalinya umat Islam dilecehkan!!
Ini semua karena sebab dosa-dosa yang ada pada kaum Muslimin, karena mereka meninggalkan agama mereka, dan sibuk dengan dunianya masing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
«إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَة، وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ، وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ، وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ، سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ»
“Apabila kalian berjual beli dengan cara riba, tersibukkan dengan peternakan dan suka terhadap pertanian serta meninggalkan peperangan, niscaya Allah Ta’ala akan melemparkan kepada kalian kehinaan. Allah tidak akan mengangkatnya sampai kalian kembali ke agama kalian.” (HR. Abu Dawud 10703)
Beliau juga bersabda yang bunyinya:
«يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا»، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: «بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ»، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: «حُبُّ الدُّنْيَا، وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ»
“Hampir saja umat-umat menyerbu kalian sebagaimana makanan yang berada di sebuah nampan. Salah satu dari sahabat bertanya, ‘apakah saat itu jumlahnya kita sedikit?’ Rasulullah menjawab, ‘Bahkan kalian saat itu banyak sekali, akan tetapi seperti buih-buih yang ada di lautan. Dan sungguh benar-benar Allah akan mencabut wibawa kalian dari dada-dada musuh kalian serta akan melemparkan kepada kalian al-Wahn’. Seseorang bertanya, ‘Apa itu al-Wahn wahai Rasulullah? Beliau menjawab, ‘Cinta dunia dan takut mati’.” (HR. Abu Dawud no.4297)
Penutup
Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik-Nya kepada seluruh kaum muslimin, agar mudah untuk kembali kepada agama mereka, dan menjadi orang-orang yang menjunjung tinggi kalimat tauhid serta syi’ar Islam tanpa mencampurinya dengan kebid’ahan, amiin.