Kisah Teladan dari Ibnul Mubarak
Oleh Ikhwan Faqih Cirebon, Takhasus
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan anak Adam, para ulama selalu menghiasi putaran harinya dengan penuh keteladanan. Seakan itu semua terjadi secara spontan. Padahal hakikatnya ba’dallah iman merekalah yang mendorong mereka melakukan itu semua. Di bawah ini adalah contohnya, kisah teladan dari seorang Abdullah Ibnul Mubarak rahimahullah, ulama besar di zamannya.
Kisah Teladan Ibnul Mubarak
Suatu hari Ibnul Mubarak hendak mengambil air untuk kebutuhan kesehariannya. Beliau adalah ulama yang sangat disegani di zamannya karena ilmu, kedermawanan, keberanian, serta ketakwaan beliau.
Hari itu beliau bersama seorang sahabatnya menuju penampungan air. Ternyata manusia telah berkumpul mengelilingi penampungan air tersebut guna mengambil air juga.
Ibnul Mubarak pun turut mendekati penampungan air tersebut. Namun orang-orang tidak sadar bahwa ternyata seorang ulama besar bernama Ibnul Mubarak berada di sekitar mereka. Andai mereka tahu, pastilah akan membukakan jalan untuk beliau sedari tadi.
Baca Juga: Kisah Imam adz-Dzuhli dengan Imam al-Bukhari
Kala beliau berusaha masuk menerobos kerumunan tersebut, ternyata mereka mendesak dan menghalangi beliau tanpa tahu siapa sebenarnya orang yang mereka halangi.
Tak lama kemudian Ibnul Mubarak terlihat keluar dari kerumunan tersebut. Menghampiri sang sahabat seraya berkata,
مَا العَيشُ إلَّا هَكَذَا
“Kehidupan (dunia) itu tak lain dan tak bukan melainkan seperti ini.” Yaitu (demi dunia) mereka tak saling peduli bahkan tak saling menghormati. Saling menyikut bahkan saling merebut. Saling menjatuhkan bahkan saling menghinakan.
Pelajaran dari Kisah di Atas
Dari kisah di atas, kita dapat mengambil pelajaran tentang betapa tawadhu’-nya Abdullah Ibnul Mubarak. Seberapa tingginya kedudukan beliau di bidang ilmu, namun hal itu tidak menghalangi beliau untuk menunaikan sendiri kebutuhannya dan bergabung dengan keumuman manusia.
Di sisi lain, kita juga dapat mengambil pelajaran tentang rendahnya kehidupan dunia dari kata-kata bijak yang keluar dari lisan Abdullah Ibnul Mubarak rahimahullah di atas.
Maka wahai saudaraku, sungguh dunia akan membutakan kita dari segalanya. Dunia akan membuat kita tak peduli, yang kita hadapi lawan ataukah kawan. Karenanya, segera entaskan diri dan keluarga kita dari kubangan dunia yang fana ini. Kita sama-sama yakin bukan kalau di akhirat nantilah negeri kita yang abadi?
Sekian. Semoga bermanfaat.
Artikel Kami: Said bin al-Musayyib Ulama, Pelita dalam Kegelapan