Antara thalabul ilmi dan kehidupan santri
Oleh Abdurrahman Bontang 3A Takhasus
Kehidupan Santri..
Mereka yang mencurahkan tenaga dan pikiran untuk thalabul ilmi. Mereka yang menyerahkan umur mereka demi thalabul ilmi. Mereka yang memiliki seribu satu cara untuk mengusir kepenatan, dan mengencangkan semangat yang mengendur. Jika jenuh dari satu amalan, mereka pasti akan berusaha beramal dengan yang lainnya.
Apabila semangat thalabul ilmi mengendur, mereka akan bergumam: “Amalan kebajikan kan beragam? Semoga semangatku mengencang kembali jika aku melakukan ibadah lain.” Sehingga, kejenuhan mereka dapat terobati dalam beberapa saat saja. Dan mengencang kembali dalam hitungan jari.
Santri..
Hendaknya selalu mengingat sabda nabi:
كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ، يَعْدِلُ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَيُعِينُ الرَّجُلَ عَلَى دَابَّتِهِ فَيَحْمِلُ عَلَيْهَا، أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَيُمِيطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ
“Setiap persendian seorang insan memiliki hak sedekah, pada setiap harinya. Merelai antara dua kubu yang bersengketa merupakan sedekah. Membantu orang lain menaiki kendaraannya atau mengangkut barang ke atas kendaraannya bagian dari sedekah. Ucapan yang baik merupakan sedekah. Setiap langkah ia menuju masjid terhitung sedekah. Menyingkirkan gangguan dari jalan bentuk dari sedekah.” (Muttafaqun alaihi, dari sahabat Abu Hurairah).
Mereka selalu beramal dengan hadits ini, sebagai bentuk syukur atas anugerah ilmu dan jasad yang ada pada mereka.
Santri Sejati ..
Mereka adalah orang-orang yang tegar. Tegar menghadapi berbagai cobaan yang menerpa. Tegar dan menerima berbagai takdir yang tidak dikira-kira.
Santri Sejati ..
Bukanlah mereka yang tidak peduli sesama. Bukanlah mereka yang acuh tak acuh dengan sekitar. Bukanlah orang yang egois dan mementingkan diri sendiri. Namun, mereka orang yang peduli sesama, memiliki jiwa sosial yang tinggi, memiliki jiwa taawun yang membara. Mereka adalah multi talenta. Selalu membantu dengan apa yang dipunya. Baik itu ilmu, tenaga maupun harta.
Mari menjadi santri sejati, yang menghabiskan usianya di jalan thalabul ilmi …
Tapi thalabul ilmi memerlukan pembuktian, memerlukan kesabaran dan ketabahan. Sebuah kata yang tidak bisa dijadikan sekedar sandangan gelar. Atau pengakuan tanpa bukti belaka. Siapa yang tidak siap menerima resiko, maka ia akan terpental dengan sendirinya.
Thalabul ilmi adalah Jalan yang memiliki berbagai rintang. Jalan terjal nan penuh jebakan. Namun, ia memiliki berbagai kelezatan. Yang dirasakan oleh penempuhnya. Dan diketahui oleh yang melewatinya. “Sebuah keutamaan hanya diketahui oleh orang yang memiliki keutamaan tersebut.”
Oleh karena itu, sekali lagi mari menjadi santri sejati, dengan bersemangat dalam thalabul ilmi. Di saat semangat mengendur, kita kencangkan ia dengan melakukan amalan lain, mengerjakan ibadah lain. Semoga semangat kita menjamur kembali, semangat thalabul ilmi. Tuk meraih ridha ilahi. Dan surga yang diminati dan dicari-cari. Oleh setiap jiwa yang mengimani. Keberadaan Allah, Dzat satu satunya yang berhak diibadahi.