Bahaya lisan!!
Oleh Abdul Wahid Balikpapan Takhasus
Saudaraku yang semoga Allah rahmati. Lisan merupakan salah satu anugrah yang Allah berikan kepada setiap hamba-Nya. Begitu pula lisan merupakan sebab diturunkannya adzab ataupun rahmat dari Allah.
Betapa banyak ayat dan hadits yang menegaskan akan bahayanya lisan. Manakala ia tidak meletakkan pada tempatnya, sehingga akan menjadi petaka bagi pemiliknya. Kecuali yang Allah beri taufik untuk tidak berucap melainkan dengan ucapan yang baik.
Dusta, dosa besar
Menjadi musibah kebanyakan orang tatkala mengucapkan sebuah ucapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Mereka mengatakan dengan perkataan manis dibibir atau ingin membuat saudaranya tertawa, namun pahit akibatnya. Namun ingatlah bahwa dusta termasuk dosa besar, sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan:
«إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا…»
“Berhati-hatilah kalian dari dusta, karena dusta dapat mengantarkan kepada kejelekan. Sedangkan kejelekan dapat mengantarkan ke neraka, dikarenakan seorang yang senantiasa berdusta dan selalu mencari-cari untuk berdusta, hingga Allah tetapkan padanya sebagai pendusta.” (HR. Abu Dawud no. 4989)
3 tanda kemunafikan
Lebih dari dusta, banyak manusia lalai dan ingkar dari janji dan amanahnya. Sehingga menumbuhkan rasa kebencian antar mereka. Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda seorang munafik ada tiga: jika berkata ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat.” (HR. Al-Bukhari no. 33)
Penutup
Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa berakhlak dengan akhlak yang mulia. Jaganlah engkau kotori kepercayaan saudaramu dengan sikap dusta, ingkar janji, dan khianat. Karena yang demikian dapat merusak ukhuwah yang merupakan bagian dari kesempurnaan iman.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidaklah salah seorang kalian beriman, sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari no. 13)
Semoga Allah menjaga hati dan iman kita dari sifat-sifat munafik. Amin