Bahaya Meremehkan Dosa
Oleh: Ukkasyah Jakarta, 2 Takhassus
Apabila seorang hamba terus menerus berbuat dosa, pada akhirnya ia akan meremehkan dosa tersebut dan menganggapnya kecil. Ini merupakan tanda kebinasaan seorang hamba, karena bila sesuatu dosa dianggap kecil maka akan semakin besar di sisi Allah Taala.
Perbedaan Seorang Mukmin dan Seorang Pendosa dalam Memandang Dosa-dosanya
Dalam sebuah hadis dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ، فَقَالَ بِهِ هَكَذَا
“Sesungguhnya seorang yang beriman memandang dosa-dosanya seakan-akan ia duduk di bawah sebuah gunung yang khawatir akan jatuh menimpanya. Sementara orang yang pendosa memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di atas hidungnya, ia cukup mengibaskan tangan untuk mengusir lalat tersebut.” (HR. Bukhari)
Renungan
Dari golongan manakah kita? Apakah kita berada pada golongan pertama yang khawatir terhadap dosa-dosanya sebagaimana kekhwatirannya terhadap gunung besar yang akan jatuh menimpanya? Ataukan berada pada golongan kedua yang sama sekali tidak menggubris kesalahan dan dosanya sebagaimana ia tidak menggubris seekor lalat yang lewat di atas hidungnya dan hanya cukup mengibasnya?
Penutup
Demikianlah seorang mukmin sejati, seorang yang besar rasa takutnya kepada Allah, ia khawatir terhadap dosa-dosanya yang dapat membinasakan dirinya dan mencelakakannya. Sehingga ia mengganggap dosa yang ia perbuat sangat besar. Dari sana, ia akan terpacu untuk bertaubat dan meminta ampun kepada Allah.
Sebaliknya, seorang pendosa tidak pernah menganggap besar kesalahannya, ia terus tidak menggubrisnya, sehingga dampat buruk yang ia dapat adalah tidak pernah mau untuk bertaubat dan menyesali kesalahannya. Dari sanalah, kebinasaan yang sesunggunya yang akan ia tuai. Semoga Allah Taala menyelamatkan kita semua.