Belajar Sabar Menghadapi Gangguan Orang Lain (bag. 7. Selesai)
Ketujuhbelas, kezhaliman yang ia rasakan akan menjadi sebab dosanya terhapus atau derajatnya terangkat. Sehingga apabila ia membalas dendam dan tidak bersabar, maka kezhaliman tersebut tidak akan menghapuskan dosa dan tidak pula mengangkat derajatnya.
Kedelapanbelas, kesabaran dan pemberian maaf yang dilakukannya merupakan pasukan terbesar dan terkuat yang akan membantunya dalam menghadapi musuh. Sesungguhnya orang yang bersabar dan mau memaafkan orang lain, maka sikapnya tersebut akan menyebabkan kehinaan dan ketakutan musuhnya terhadap dirinya dan manusia. Hal ini karena manusia tidak akan tinggal diam terhadap kezhaliman yang dilakukan musuhnya tersebut, meskipun orang yang dizhalimi mendiamkannya. Apabila pihak yang dizhalimi membalas dendam, maka seluruh keutamaan itu akan hilang dan terluput darinya.
Kesembilanbelas, apabila orang yang diganggu dan disakiti memaafkan musuhnya, maka hati musuhnya tadi akan merasa bahwa kedudukan pihak yang disakiti berada di atasnya dan telah menuai keuntungan dari perbuatannya zhalimnya. Dengan demikian, sang musuh akan senantiasa memandang bahwa kedudukan dirinya berada di bawah kedudukan orang yang telah disakiti dan diganggunya. Cukuplah hal ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan dari sikap memaafkan.
Keduapuluh, apabila seseorang mau memaafkan, maka sikapnya tersebut merupakan suatu kebaikan yang akan melahirkan kebaikan yang lain, dan kebaikan tersebut juga melahirkan kebaikan berikutnya, dan seterusnya. Sehingga kebaikannya akan senantiasa bertambah. Karena sesungguhnya balasan bagi setiap kebaikan adalah kebaikan berikutnya, sebagaimana balasan bagi setiap kejelekan adalah kejelekan berikutnya. Bisa jadi hal ini menjadi sebab keselamatan dan kesuksesan dia selamanya. Apabila dirinya melakukan pembalasan dendam dan berupaya membela dirinya, maka seluruh kebaikan itu akan hilang darinya.
Selesai.
