Berbagi di bulan suci
Oleh Muhammad Hafidz Batam Tahfidz
Sedekah merupakan amalan mulia dan agung. Di dalamnya terdapat berbagai ragam keutamaan. Dengan bersedekah akan melekatkan kecintaan dan rasa peduli di antara kaum muslimin. Sedekah tidaklah mengurangi harta sedikitpun di sisi Allah Ta’ala, walaupun secara realita membuat harta berkurang. Sebagaimana di dalam hadits yang mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ما نقصت صدقة من مال
“Sedekah itu tidaklah mengurangi sedikitpun dari harta.” (HR. Ahmad)
Inilah keutamaan sedekah
Di antara keutamaan bersedekah adalah:
- Sedekah diterima dengan tangan kanan Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ، وَلاَ يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ، وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ، كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الجَبَلِ
“Barangsiapa yang besedekah walau sebiji kurma dari usaha yang halal, sedangkan Allah Ta’ala tidaklah menerima sesuatu kecuali yang baik, maka Allah akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya. Kemudian Dia memeliharanya untuk orang tersebut, sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak kudanya, hingga sedekah tersebut menjadi sebesar gunung.” (HR. Al-Bukhari no. 1410)
- Hakekat harta itulah yang disedekahkan. Sebagaimana yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَالُ وَارِثِهِ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ مَالِهِ؟» ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا مِنَّا أَحَدٌ إِلَّا مَالُهُ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ مَالِ وَارِثِهِ، قَالَ: ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا مَالُ وَارِثِهِ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ مَالِهِ، فَمَالُكَ مَا أَيُّكُمْ قَدَّمْتَ، وَمَالُ وَارِثِكَ مَا أَخَّرْتَ
“Siapakah di antara kalian yang harta ahli warisnya lebih dia cintai daripada hartanya sendiri? Para sahabat lantas menjawab: ‘Wahai Rasulullah tidak ada seorangpun di antara kami melainkan pasti lebih mencintai hartanya sendiri.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Sesungguhnya harta sendiri hakekatnya adalah harta yang telah disedekahkan sedangkan harta ahli warisnya itulah harta yang ditinggalkan.” (Musnad Abu Syaibah no. 262)
- Dapat menjauhkan seorang dari api neraka. Berdasarkan hadits sahabat Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اتَّقُوا النَّارَ، وَلَوْ بِشِقِّ التَّمْرَةِ
“Jauhilah diri-diri kalian dari api neraka walaupun dengan separoh kurma.” (HR. An-Nasa’i)
Inilah di antara keutamaan bersedekah dan masih banyak lagi keutamaan lainnya. Dan sedekah yang paling utama adalah apa yang disebutkan di dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya: “Sedekah yang bagimanakah yang paling utama? Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ، تَخْشَى الْفَقْرَ، وَتَأْمُلُ الْبَقَاءَ، وَلَا تُمْهِلَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ، قُلْتَ: لِفُلَانٍ كَذَا، وَلِفُلَانٍ كَذَا، وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
“Engkau bersedekah dalam keadaan sehat, sangat kikir, khawatir jatuh miskin, dan mengharapkan kekayaan. Jangan menunggunya ketika nyawa telah di kerongkongan, barulah engkau berkata: ‘Harta ini untuk fulan! Sedangkan yang ini untuk fulan.’ Padahal dia meninggal dalam keadaan hartanya telah menjadi milik fulan (ahli warisnya).” (HR. Al-Bukhori no. 1419 dan Muslim no. 1032)
Setelah kita mengetahui berbagai keutamaan sedekah, maka kita harus lebih bersemangat untuk melakukan amalan yang agung ini.
Di bulan suci harus lebih banyak berbagi
Terlebih kita telah memasuki bulan suci Ramadhan, maka sepantasnya bagi kita untuk memperbanyak dalam melakukan amalan yang mulia ini. Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika tiba bulan Ramadhan beliau sangat bersemangat dalam melakukan amalan ini. Sebagaimana yang di ceritakan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ،
“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan terhadap manusia. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan, tatkala malaikat Jibril menemuinya.” (HR. Al-Bukhari no. 6)
Semoga yang sedikit ini menjadi bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca semua. Semoga kita diberi taufik agar bisa mengamalkan amalan ini ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, amin.