Berbagi di masa pandemi

 

Oleh Tamim at-Tamimi Lampung Takhosus

 

Ramadhan merupakan bulan suci yang ditunggu-tunggu umat Islam. Bulan yang penuh berkah dan pahala kebaikan dilipatgandakan padanya. Merupakan karunia dari Allah Ta’ala apabila seorang dipertemukan dengan bulan ini. Ya, kesempatan dan harapan besar bagi setiap insan untuk meminta ampunan dari Allah Ta’ala terhadap dosa-dosa yang telah lalu, serta meraih kemuliaan dari-Nya.

Begitu pula para santri Ma’had Minhajul Atsar, mereka sangat antusias dalam menyambut bulan Ramadhan. Segala persiapan telah dilakukan oleh Ma’had, mulai dari menentukan panitia ifthor/takjil, panitia pembagi kurma, imam shalat tarawih, jadwal KBM, dan lainnya.

Panitia ifthor/ta’jil

Panitia yang hanya ada di bulan Ramadhan ini, awalnya dibentuk 5 tahun yang lalu. Tujuan ifthor (buka puasa) bersama di Masjid agar para santri tidak terlambat. Tugas dari panitia ifthor adalah menyediakan hidangan berbuka, yaitu hidangan ringan sekedar di awal buka saja. Adapun makan malam tentu disediakan dari pihak dapur pondok.

Bermodalkan dana infak para santri sampai ikhwan, tim ifthor harus memutar otak untuk menyediakan hidangan yang pas sesuai budget. Jangan sampai melewai kuota dan juga jangan menyisakan, demi menunaikan amanah. Mulai dari berbagai macam gorengan, roti, kue jajanan pasar, dan aneka minuman, semuanya harus ditakar. Panita diberi pilihan, apakah ingin memasak hidangan sendiri atau memesan ke ikhwan sekitar.

 

Panitia yang diemban oleh kelas satu takhasus ini, mereka membagi tugas setiap anggotanya. Semuanya diberikan tugas masing-masing, mulai dari ketua, wakil, sekretaris, tim masak, tim bagi, tim peralatan, tim kebersihan, tim pramusaji, dsb.

Untuk tahun ini, panitia ifthor harus melayani sekitar 344 santri, karena sebagian santri tahfiz sedang menjalani masa liburan. Di tahun ini, panitia juga memberikan pelayanan kepada para santri yang sedang dikarantina. Semoga panitia tahun ini Allah Ta’ala mudahkan dalam menjalani tugas-tugasnya dan dapat memberikan yang terbaik.

 

Panitia pembagi kurma

Panitia yang juga telah ada turun-temurun setiap tahunnya ini bertugas mengemas kurma untuk dibagikan. Kurma yang awalnya seberat 10 kg perkardusnya dikemas ulang menjadi ukuran kurang lebih 1 kg perbungkus. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses pembagian.

Buah khas timur tengah ini berasal dari infak dan shodaqoh wali santri serta ikwan lainnya. Di tahun ini alhamdulillah kurma yang dikumpulkan mencapai lebih dari 500 kardus, yang berarti lebih dari 5 ton. Dengan jumlah sebanyak ini semoga dapat bermanfaat, dan diterima amal ibadah para muhsininnya, serta dibarakahi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

 

Beberapa santri kelas 3 Takhasus ditunjuk langsung oleh Ma’had untuk mengkoordinasi kegiatan ini. Adapun yang berta’awun pembungkusan kurma, hampir seluruh santri dan santriwati dilibatkan. Setiap kamar, baik takhasus, tahfizh, maupun takmili terlihat bersemangat dalam mengemas.

Setelah proses pengemasan selesai, kurma-kurma dikumpulkan di depan kamar satu takhosus. Ini bertujuan untuk memudahkan proses penyerahan ke ikhwan kavlingan Ma’had, yang kemudian akan dibagikan. Pada tahun ini, korma yang dibagikan mencapai angka 5.000 paket korma, alhamdulillahi katsiran.

 

Buah yang identik dengan bulan Ramadhan ini pun rencananya akan dibagikan ke warga sekitar Ma’had serta para ikhwan, baik yang berada di dalam kavlingan maupun di luar. Kurma juga akan dikirim ke kota Lumajang dan Situbondo untuk dibagikan ke masyarakat dan ikhwan sekitar. Tidak lupa, santri juga tentu mendapatkan bagian, sampai yang sedang menjalani karantina merasakan manisnya buah ini.

Mudah-mudahan Allah Ta’ala menerima amal ibadah puasa dan infak kita, menjadikan kita orang-orang yang kokoh di atas al-Haq (kebenaran) dan bersabar di atasnya. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.