BIMBINGAN ORANG YANG BERILMU AKAN MENYELAMATKAN KEHIDUPAN MANUSIA, DI DUNIA DAN AKHIRAT
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan tentang keutamaan ilmu yang ke duabelas, yaitu:
“Seorang yang berilmu merupakan cahaya yang dijadikan petunjuk dan bimbingan bagi umat manusia dalam urusan dunia dan akhirat mereka.
Banyak di antara kita tentu telah mengetahui tentang kisah seorang dari Bani Israil yang telah membunuh 99 jiwa, yang kemudian bertanya siapa penduduk bumi ini yang paling berilmu.
Ditunjukkanlah kepadanya seorang ahli ibadah (yang kurang memiliki ilmu). Lalu pembunuh tersebut bertanya kepadanya, “Apakah ada pintu taubat baginya?” Nampaknya ahli ibadah tersebut memandang perbuatan pembunuh itu sebagai dosa besar yang tidak ada pintu taubat padanya, sehingga ia pun menyatakan, “Tidak ada kesempatan taubat untuknya.”
Akhirnya dia pun membunuh ahli ibadah tersebut, dan genaplah 100 orang yang dibunuh oleh si pembunuh tadi.
Kemudian si pembunuh itu pergi kepada seorang yang berilmu, bertanya kepadanya, dan disampaikan bahwa ada kesempatan untuk bertaubat baginya, tidak ada sesuatu pun yang bisa menghalangi dia untuk bertaubat.
Orang yang berilmu tersebut kemudian menunjukkan kepadanya sebuah negeri yang penduduknya orang-orang shalih. Si pembunuh tersebut dibimbing dan diarahkan agar pergi menuju ke negeri itu. Akhirnya diapun pergi, dan di tengah perjalanan ia meninggal dunia.
Kisah ini sudah masyhur. Perhatikan perbedaan antara bimbingan orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu dalam kisah tersebut.”
Sumber: Kitabul Ilmi, hal. 13