Doa untuk orang tua
Oleh Ikhwan Faqih Cirebon Takhasus
Saat dinginya pagi menyelimuti, alarm jam memaksa mata ini untuk kembali berpatri. Memandang bahwa jalan masih panjang seakan tak bertepi, terlebih bakti kepada kedua orangtua yang tak kunjung terlunasi.
Sepertiga malam terakhir
Di malam yang sunyi, saat mayoritas Bani Adam terlelap dalam mimpi. Aku usahakan tuk mendongkrak diri agar tunduk kepada Rabbi, serta bermunajat dengan berserah diri. Teringat dengan firman Rabbi di kalam ilahi:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Wahai Rabbku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu aku kecil.” (QS. Al-Isra: 24)
Harapan besar untuk orang tua
Maafkan ananda, jika selama ini banyak merepotkan. Harapan yang kalian impikan selalu aku acuhkan. Aku mengakui kebaikan kalian, belum bisa tergantikan.
Maafkan ananda, jika nanti tidak biasa menghadiahkna rumah, mobil mewah, atau uang melimpah. Maaf, jika kalian menyesal denganku di dunia. Namun semoga kalian bangga saat bertemu ar-Rahman, dengan do’a tulus yang selalu aku panjatkan.
Aku berharap kalian menjadi bagian dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، أَنَّى لِي هَذِهِ؟ فَيَقُولُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba yang sholih dalam surga. Maka hamba tersebut bertanya, ‘Wahai Rabbku, amalan apa yang aku perbuat (sehingga dinaikkan derajatnya dalam surga)?’ Maka dijawab: ‘Dengan sebab istighfar yang selalu diucapkan anakmu untukmu.” (HR. Ahmad dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Penutup
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kami dan kalian, semoga menjadi amal sholih dan pemberat timbangan akhirat kelak. Amin