Dunia Medan Tempaan Serta Ujian

dosa

 

Oleh Ahmad Syafiq Pendem Takhasus 4A

 

Kehidupan dunia merupakan medan tempaan dan ujian (darul ibtila’). Siapapun yang menjalaninya pasti akan merasakan tempaan dan ujian tersebut. Demikianlah Allah Dzat yang Maha Adil telah menghendakinya. Sebagaimana dalam firman-Nya:

الم أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

“Alif lam mim. Apakah manusia mengira untuk dibiarkan untuk berkata: ‘Kami telah beriman.’ sedangkan mereka tidak diberi ujian.”  (QS. Al-Ankabut: 1-2)

Tempaan dan ujian itu sendiri beragam bentuknya. Adakalanya dalam bentuk ketakutan, terkadang pula dalam bentuk kelaparan, kekurangan jiwa (ditinggal wafat orang-orang yang dicintai), dan kekurangan buah-buahan (bahan makanan).  Ini semua mengingatkan kita akan firman Allah,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepada kalian dalam bentuk sedikit dari ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Sudah seyogyanya bagi kita semua untuk senantiasa bersabar manakala ditempa ujian dan cobaan dari Allah serta berhati-hati dalam menjalani kehidupan dunia ini. Termasuk di dalam mencari rezeki yang halal di tengah krisis ekonomi dan keterpurukan moral di masa pandemi.

Menjalin hidup dengan ketaatan kepada Allah merupakan salah satu tonggak keberkahan hidup yang sedang kita jalani ini. Semoga Allah memberikan keselamatan kepada kita di dunia dan akhirat, mudah-mudahan bermanfaat. Barakallahufiikum.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.