Hakikat Iman

Iman terdiri dari ucapan dan amalan; yaitu ucapan hati serta lisan, dan amalan hati, lisan serta amalan anggota tubuh.

Empat perkara ini telah mencakup seluruh hal dalam islam.

Pertama : Ucapan hati
Yaitu pembenaran, peneriamaan dan keyakinan dengan hati.

Kedua : Ucapan Lisan
Yaitu pengucapan dua kalimat syahadat;  لا اله إلا الله وأن محمدا رسول الله serta pengikraran atas segala konsekuensi kalimat syahadat.

Ketiga : Amalan Hati
Yaitu niat, keikhlasan, kecintaan, ketundukan dan benar-benar menerima (perintah dan larangan, pen) Allah subhanahu wata’ala, tawakkal kepada-Nya seta menerima segala konsekuensinya.

Keempat : Amalan Lisan dan Anggota Tubuh
Amalan lisan adalah suatu amalan yang tidak bisa dilakukan kecuali dengan lisan, seperti tilawah al-Qur’an, dzikir-dzikir, do’a, istigfar dan lain-lain.
Amalan Jawarih adalah suatu amalan yang tidak bisa dilakukan kecuali dengan anggota badan, contoh berdiri, rukuk, sujud, serta berjalan menuju keridhaan Allah subhanahu wata’ala; seperti melangkah menuju masjid, melangkah untuk berhaji dan melangkah untuk berjihad di jalan Allah subhanahu wata’ala, memerintahkan pada kebaikan dan melarang pada keburukan, dan lainnya yang terkandung dalam hadits syu’abil iman,

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً ، اَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَدْنَاهَا اِمَاطَةُ الاَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيْمَانِ

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Iman itu memiliki tujuh puluh sekian cabang. Yang paling utama adalah ucapan “La ilaha illallah” (Tiada Rabb yang berhak disembah melainkan Allah) dan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Malu (berbuat maksiat, pen) adalah salah satu cabang dari iman.” (HR. Muttafaqun alaihi).

Sumber: Nurul Iman Wa Zhulumatun Nifaq Fi Dhauil Kitabi Was Sunnah karya Syaikh Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani rahimahullah