Hasad; salah satu penyebab perpecahan umat

 

Oleh Hamid Anugerah Palu Takhasus

 

Segala lantunan lafadz puji dan syukur hanyalah diperuntukkan untuk Allah Rabb semesta alam. Dialah Sang pemilik ‘Arsy yang agung, Sang pencipta  seluruh makhluk serta Yang Maha memberi rezeki seluruh makhluk, baik yang di bumi maupun yang di langit, sebagaimana dalam firmannya:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

“Nikmat apapun yang ada pada kalian, maka datangnya dari Allah Ta’ala saja.” (QS. An-Nahl: 53)

Hari demi hari kita lalui dengan sangat cepat, tak terasa sekarang kita sudah berada pada tahun 14 abad setelah diutusnya Rasulullah. Sedangkan badai fitnah selalu berdatangan silih berganti  dari satu fitnah kepada fitnah yang lain. Semuanya dalam rangka menguji keistiqamahan seorang hamba dalam berpegang teguh dengan prinsip agama.

 

Fitnah tersebut di antaranya adalah fitnah syubhat yang mana para pemuda dan pemudi banyak yang terjatuh padanya. Adapula yang telah mengenal akidah dan manhaj yang lurus, kemudian dia terbawa oleh derasnya arus fitnah di zaman ini.

Oleh karena itu, kita akan mengulas sedikit tentang permasalahan yang merupakan tabiat manusia. Penyakit ini bisa muncul kapan saja, namun dapat menyebabkan seorang binasa karenanya. Ya, dialah hasad.

 

Kilas balik tentang hasad

Adapun hasad secara bahasa adalah iri hati yang tersimpan pada hati seorang. Biasanya hasad akan muncul ketika ada rasa dendam kepada orang yang mendapatkan kebaikan yang tidak didapatkan olehnya. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidaklah salah seorang kalian beriman (dengan keimanan yang sempurna) sampai dia menyukai bagi saudaranya apa yang dia sukai terhadap dirinya sendiri”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)

 

Dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَا تَحَاسَدُوا

“Janganlah kalian saling hasad.” (HR. Muslim)

 

Dan termasuk bahaya hasad adalah apabila tetap disimpan dalam hati akan membuat pelakunya menjadi dengki, dan dengki itu sendiri adalah puncak dari hasad. Yaitu dia menginginkan nikmat yang ada pada saudaranya hilang.

Sebagaimana Bani Israil mereka iri dan dengki kerena Rasul yang diutus sebagai Nabi akhir zaman bukan berasal dari kalangan mereka, namun dari kalangan Arab Quraisy. Inilah penyebab yang membuat mereka binasa.

 

Macam-macam hasad

Hasad jika ditinjau dari hukum syar’i terbagi menjadi dua macam:

  • Hasad yang tercela dan diharamkan pada setiap orang. Yakni, hasad yang bersifat menginginkan hilangnya kebaikan pada saudaranya. Sebagaimana api yang melahap kayu bakar.
  • Hasad yang terpuji, yang juga disebut dengan istilah ghibtoh. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits, ”Hasad itu tidak boleh dilakukan kecuali pada dua kondisi: seorang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dan seorang yang dianugerahkan ilmu, kemudian dia mengamalkannya dan mengajarkannya.”

Semoga kita selalu dijauhkan oleh Allah dari sifat yang dapat membinasakan ini, amin ya Rabbal ‘alamin.

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Sab 7 Jumadil awal 1443H

    […] Baca Juga: Hasad Salah Satu Penyebab Perpecahan Umat […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.