Hukum Sembelihan Orang yang Memakai Jimat
Terjemahan Fatwa Oleh Ahmad Rafli, Takmili
Pertanyaan
Apakah halal sembelihan orang yang bersyahadat, dia juga salat, puasa, zakat dan berhaji, akan tetapi dia memakai jimat dari Al-Qur’an atau yang selainnya?
Jawaban
Apabila jimatnya berupa Al-Qur’an serta nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, maka sembelihan orang tersebut halal. Namun apabila dari selain itu, maka telah datang hadis dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الرُّقَى وَالتَمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
“Sesungguhnya ruqyah (jampi-jampi dan mantra –pent.), jimat, dan pelet, merupakan kesyirikan.” (HR. Ahmad 1/381 dan Abu Dawud no. 3883)
Ketika memakai jimat itu merupakan perbuatan syirik, maka sembelihan orang yang memakai jimat tidak halal. Karena dia dalah seorang musyrik, apabila dia berkeyakinan bahwa jimat itu dapat memberikan manfaat dan menimpakan bahaya.
Dan jika dia berkeyakinan jimat itu hanya sebab semata, sementara yang dapat memberikan manfaat dan madharat hanyalah Allah, maka hal ini termasuk syirik kecil. Dan tidak memakan daging sembelihan orang tersebut lebih utama dalam rangka melarang dan menjauhkannya dari perbuatan tersebut.
Wabillahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam.
Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyati wal Ifta’, pertanyaan ke-2 dari fatwa no. 181