Ittiba’, Kewajiban Mengikuti As-Sunnah
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Sederhana dalam Sunnah (menjalankan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam kebid’ahan.”
Ubai bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Kamu harus berpegang dengan jalan Allah subhanahu wa ta’ala dan as-Sunnah. Sesungguhnya orang yang (berjalan) di atas jalan Allah subhanahu wa ta’ala dan as-Sunnah kemudian dia mengingat ar-Rahman (Allah subhanahu wa ta’ala) hingga air matanya menetes karena takut kepada-Nya, tidak akan tersentuh api neraka. Sesungguhnya sederhana dalam jalan Allah subhanahu wa ta’ala dan As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam kebid’ahan.”
Sufyan ats-Tsauri rahimahullah mengatakan,
“Wahai Yusuf, jika ada seorang Ahlus Sunnah dari negeri timur, sampaikan salamku kepadanya; dan jika ada seorang Ahlus Sunnah dari negeri barat, sampaikan salamku kepadanya. Sungguh, Ahlus Sunnah wal Jamaah sangat sedikit jumlahnya.”
Yunus bin Abil A’la rahimahullah mengatakan,
Aku mendengar asy-Syafi’i berkata,”Jika aku melihat seorang lelaki ahli hadits seolah aku melihat sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Talbis Iblis, Ibnul Jauzi rahimahullah, 33—34)
Al-Auza’i rahimahullah mengatakan,
“Kami berjalan ke mana as-Sunnah berjalan.” (Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah, al-Imam al-Lalikai rahimahullah, 1/64)
Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’ud rahimahullah mengatakan,
“Kamu tidak akan salah selamanya asalkan kamu di atas as-Sunnah.” (ath-Thabaqat, 1/71, al-Hujajul Qawiyah, 30)
Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullah mengatakan,
“Kamu haruslah komitmen dengan as-Sunnah. Sesungguhnya as-Sunnah akan menjagamu dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala.” (al-Hilyah, 5/338, al-Hujajul Qawiyah,30)
Definisi as-Sunnah adalah mengamalkan al-Qur’an dan Hadits serta mengikuti pendahulu yang saleh serta ber-ittiba’ (berteladan) dengan jejak mereka (lihat Asy Syariah edisi 04).
Sumber http://asysyariah.com/ittiba%E2%80%99-kewajiban-mengikuti-as-sunnah/