Jagalah saudaramu ya ikhwah!
Oleh Hannan Majid Purwokerto
Kehormatan seorang muslim amatlah mulia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjatuhkan harga diri saudaranya tanpa ada dalil ang membolehkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ، وَأَمْوَالَكُمْ، وَأَعْرَاضَكُمْ، بَيْنَكُمْ حَرَامٌ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
“Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan harga diri kalian haram di antara kalian. Sebagaimana haramnya hari kalian ini (arafah), demikian juga bulan (dhulhijjah), serta negeri kalian ini (Mekkah).” (HR. Al-Bukhari no. 67)
Sungguh betapa mulianya harga diri seorang muslim, sampai-sampai digambarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam seperti haramnya bulan haji yaitu dzulhijjah. Demikian juga seperti hari Arafah, dan seperti kaharaman tanah suci Makkah. Sungguh betapa tingginya harga diri seorang muslim! Maka jika tidak ada kebutuhan mendesak yang diperbolehkan oleh syariat untuk menyebutkan kesalahan seorang muslim, haram untuk menyebutkan kesalahannya.
Keutamaan menutupi aib seorang muslim
Saudara-saudaraku yang semoga Allah rahmati…
Di masa-masa ini seakan-akan tidak ada nilainya kehormatan seorang muslim. Seseorang dengan mudahnya berbicara, menulis, dan membuat status di media sosial demi menjatuhkan kehormatan saudaranya sesama muslim.
Tidakkah ia ingat dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas?! Tidakkah ia ingat pula dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lainnya, di mana beliau bersabda,
لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا، إِلَّا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah seorang hamba menutupi aib orang lain di dunia melainkan akan Allah tutup aibnya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 2590)
Saudara-saudaraku yang semoga Allah rahmati, siapa di antara kita yang tidak ingin aibnya ditutupi oleh Allah pada hari kiamat? Pasti semua dari kita ingin agar Allah menutupi aib kita pada hari kiamat di hadapan para makhluk-Nya. Maka cara agar aib kita ditutupi oleh Allah pada hari kiamat adalah dengan kita menutupi aib saudara kita.
Sebaliknya, kita khawatir Allah akan membongkar aib dan cacat kita pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk-Nya, disebabkan kita suka membicarakan aib saudara kita.
Media sosial nikmat yang besar
Nikmat Allah yang sangat besar berupa media sosial tidaklah pantas digunakan untuk sesuatu yang dimurkai Allah, baik berupa ghibah, namimah (mengadu domba), ataupun kemaksiatan-kemaksiatan yang lainnya. Ketika kita menggunakannya pada perkara-perkara itu, maka kita khawatir akan datang adzab Allah subhanahu wa ta’ala.
Terakhir aku nasihatkan pada diri ana dan saudara-saudaraku agar menjauhi berbagai tempat yang berisi adu domba antar sesama muslim agar kita selamat dari berbagai fitnah.
Penutup
Mudah-mudahan Allah senantiasa menjaga kami, asatidzah, salafiyyin, dan kaum muslimin dari makar orang-orang yang memiliki niat jelek. Semoga Allah selamatkan kami dari berbagai fitnah yang tampak atau tersembunyi. Amin