Kerja sama solid dari tim buka puasa santri
Oleh Hasan Tamam Takhasus
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Suara bel berdering nyaring di depan kamar Takhasus Ma’had Minhajul Atsar Jember, sebagai pertanda ta’lim menjelang buka puasa akan segera dimulai.
Suasana menjelang buka puasa
Merupakan kebiasaan di pondok kami, berbuka puasa Ramadhan tiap tahunnya dilakukan di masjid pesantren, masjid Ali bin Abi Thalib. Masjid yang lumayan besar dengan kondisi terbuka sehingga udara dengan leluasa bertiup ke dalamnya. Sebelum berbuka puasa, diadakanlah kajian ringkas yang diisi oleh para asatidzah secara bergiliran untuk semua santri.
Kira-kira 5 menit maghrib akan tiba, sang ustadz segera menyelesaikan ta’limnya. Kemudian setelah itu, para santri menuju ke belakang masjid untuk memilih nampan yang sudah disediakan oleh panitia ta’jil untuk melepas dahaga saat berpuasa.
Semenjak ta’lim dimulai, tim ifthor sudah sibuk menata nampan yang sudah berisi aneka ragam makanan buka puasa beserta minumannya. Mulai dari tengah masjid sampai shaf belakang. Satu nampan memuat 5 porsi makanan dan minuman, alhamdulillah.
Menu ifthor hari ini
Pada hari ini menunya cukup istimewa, di dalam lempengan nampan itu berisikan 15 butir kurma, 5 buah putu manis istimewa, 5 potongan jumbo buah melon dan semangka. Tampak makanan itu tertata rapi di nampan tersebut, belum lagi es blewah mix melon ikut melengkapi rasa bahagia berbuka puasa. Rasanya sudah tak sabar menunggu, kapan sang muadzin mengumandangkan adzan.
Adzan menggema
Tak lama, suara yang ditunggu-tunggu itu menggema, sang muadzin yang berasal dari kota Pulo kab. Lumajang berteriak semangat melantunkan kalimat takbir. Suara yang sangat khas, memiliki karakteristik nada tinggi, melengking nyaring. Langsung saja, para shoimin (orang yang puasa) segera melepas dahaga dan lapar yang mereka rasakan dengan menu yang telah terhidangkan. Tak butuh waktu lama, makanan itu habis juga.
Setelah semua selesai menyantap hidangan mewah tersebut, langsung saja seksi kebersihan yang merupakan salah satu bagian tim ifthor mengumpulkan nampan-nampan yang sudah habis dilahap tadi. Kemudian dikumpulkan di pojokan timur masjid tepat di muka tangga lantai satu masjid sebelah selatan. Sedangkan para santri lainnya yang bukan bagian dari panitia beranjak menuju shaf untuk menunggu sang muadzin mengumandangkan iqomah sholat Maghrib.
Tim tanggap bergerak cepat
Kemudian tim sapu dari thullab tahfidz segera menyapu tempat yang tadi digunakan untuk ifthor, serta mengepel lantai yang basah karena tumpahan minuman ta’jil. Sehingga masjid kembali bersih dan rapi seperti semula. Sebelum iqomah dimulai, bersih-bersih masjid sudah rampung (selesai).
Tak lama kemudian, iqomah terdengar dan para santri beranjak berdiri untuk menunaikan sholat maghrib. Itulah secuil pemandangan di salah satu rumah Allah Ta’ala yang terletak di kota Jember yang penuh ketenangan. Semoga bermanfaat, wallahu ‘alam.