Kesabaran dalam menjalankan ketentuan
Oleh Hannan Majid Purwokerto Takhasus 3A
Musibah itu pasti menimpa seorang hamba. Itu adalah ketentuan yang telah ditulis pada catatan takdirnya. Maka ingatlah wahai saudaraku, kesabaran harus selalu ada pada diri kita.
Saudara-saudaraku, sungguh kita telah tahu dan paham bahwa thalabul ‘ilmi adalah sebuah jalan mulia dan agung. Allah memudahkan jalan seorang menuju kebahagiaan yang kekal dan abadi. Ya, itulah kebahagiaan masuk surga yang kekal di dalamnya.
Kesabaran yang terus menerus
Hadits tentang keutamaan ilmu sudah sering disebutkan. Sudahkah kita merenunginya? Apakah renungan tersebut membuahkan kesabaran pada diri-diri kita?
Kita pun telah mempelajari berbagai ayat dan hadits tentang kesabaran, semua menerangkan berbagai keutamaan-keutaamaan yang sangat besar. Namun sekali lagi, sudahkan kita merenunginya dan mewujudkannya?
Berbicara dan mengamalkan kesabaran memang tidaklah ringan, tapi bukan berarti kita tinggalkan begitu saja!
Di masa-masa pandemi ini, sabar memang hal yang sedang diujikan. Sabar untuk tetap berada di pondok, sabar tidak dapat berjumpa dengan ayah, ibu, nenek, kakek ataupun segenap keluarga. Sabar untuk tetap menghafal dan memahami al-Qur`an dan sabar untuk menjalani berbagai ketaatan.
Mari kokohkan langkah kaki kita di jalan tholabul ‘ilmi ini. Jalan yang penuh hambatan dan rintangan, dengan cara selalu bersabar.
Harapan
Bukanlah yang menulis ini lebih sabar dibandingkan yang membaca dan mendengar. Namun wasiat untuk selalu menyabarkanlah yang mendorong untuk menulis tulisan ini. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memberikan kepada kita kesabaran di setiap hambatan dan rintangan.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“ًWahai Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan kokohkanlah kaki-kaki kami. Tolonglah kami dari kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 250)
