Meninggalkan Kewajiban Lebih Besar Dosanya Dibandingkan Melanggar Larangan
قال سهل بن عبد الله : ترك الأمر عند الله أعظم من ارتكاب النهي، لأن آدم نهي عن أكل الشجرة فأكل منها فتاب عليه، وإبليس أمر أن يسجد فام يسجد فلم يتب عليه.
Berkata Sahl bin Abdillah,
“Meninggalkan perintah dan kewajiban di sisi Allah lebih besar dosanya daripada mengerjakan larangan-Nya, karena sesungguhnya Adam alaihissalam dilarang memakan suatu jenis pohon yang ada di dalam Al–Jannah, akan tetapi ternyata beliau memakannya, dan akhirnya Allah memberikan ampunan kepadanya. Sedangkan iblis diperintah untuk sujud kepada Adam alihissalam, akan tetapi dia enggan melakukannya, dan akhirnya Allah tidak mengampuninya.”
(Dinukil dari Kitab Al–Fawaid karya Ibnu Qayyim Al–Jauziyyah rahimahullah)
Perkataan Sahl bin Abdillah di atas bukan bermaksud meremehkan dosa melanggar larangan. Dosa tetaplah dosa, walaupun antara dosa satu dengan yang lainnya berbeda kadarnya. Kemudian ampunan yang Allah berikan kepada Nabi Adam alaihissalam itu setelah beliau bertaubat dengan taubat yang sebenarnya. Jadi, jangan meremehkan yang namanya dosa.