Nasehat dari santri baru
Oleh Abdullah Abu Bakar Bontang dan Abdullah Luwih Palembang
Dengan ilmu, seseorang akan terbimbing
Ilmu agama merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi seorang muslim. Karena dengan ilmu itu seorang akan terbimbing di dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Bahkan di antara tanda kebaikan yang Allah Ta’ala karuinakan kepada seorang hamba adalah dengan di-faqih-kan (difahamkan) tentang urusan agama ini. Sebagaimana dalam sebuah hadits,
عن مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ، وَهُوَ يَخْطُبُ يَقُولُ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:((مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ))
Dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu ketika beliau berkhutbah mengatakan, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: ((Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah Ta’ala, maka Allah akan faqihkan ia di dalam agama ini)).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Berharap kemudahan menuju surga
Oleh karena itu, hendaknnya kita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agama dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya , agar kita selalu dikaruniai kebaikan di dunia dan dimudahkan menuju al-Jannah (surga) di akhirat kelak.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ»
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: ((Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju al-Jannah)).” (HR. Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)
Istiqamah
Maka dalam menuntut ilmu harus ada istiqamah. Ketika seorang sudah yakin dengan ilmu yang didapatkannya (ilmu yang membuahkan iman) maka hendaknya dia istiqamah. Jika dia istiqamah, maka akan mendapatkan keutamaan yang besar. Firman Allah Ta’ala,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan ‘Rabb kami adalah Allah’, kemudian mereka meneguhkan pendirian, maka para malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata), ‘Janganlah kalian takut dan bersedih hati, bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang dijanjikan kepada kalian.’” (QS. Fusshilat: 30)
Nikmat kesehatan dan waktu luang
Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha pemurah dan Maha pemberi nikmat. Sungguh banyak nikmat Allah Ta’ala yang diberikan kepada kita. Namun ada dua nikmat yang kebanyakan manusia melalaikanya. Dua nikmat tersebut adalah kesehatan dan waktu luang.
Sebagaimana hadits dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang kebanyakan manusia melalaikannya, kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)
Menyesal ketika telah dicabut
Sesungguhnya dua nikmat ini adalah nikmat yang besar, akan tetapi kebanyakan dari kita melupakan nikmat ini. Ketika sedang sakit baru kita teringat betapa pentingnya kesehatan, merasa rugi karena telah melalaikannya.
Dan juga waktu luang, ketika sudah tua baru kita menyesal karena masa muda dipakai untuk bermain-main bahkan bermaksiat.
Oleh karena itu wahai saudaraku, manfaatkanlah nikmat ini dengan baik!