Nasehat Untuk Para Suami Terkait Cara Bergaul dengan Istrinya

Terjemah fatwa oleh Muadz Buthon Takhosus
Pertanyaan
Apa anda memiliki nasehat untuk para suami terkait pergaulan dengan istrinya, wahai Syaikh yang mulia?
Jawaban
Ya, nasehatku kepada para suami untuk bertakwa kepada Allah. Aku nasehatkan kepada seluruh suami untuk bertakwa kepada Allah dalam perkara istri-istri mereka, dan hendaknya mereka mempergauli istrinya dengan cara yang baik dan lembut. Sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan pergaulilah mereka dengan baik.” (QS. An-Nisa: 19)
Yakni dengan ucapan yang halus, cara yang bagus, lemah lembut, berakhlak mulia, dan menunaikan hak-hak mereka (para istri) dengan sempurna. Inilah yang wajib bagi seluruh suami.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ
“Dan para istri mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka.” (QS. Al-Baqarah: 228)
Sebagaimana kamu suka untuk dipergauli dengan baik dan ingin agar istrimu bagus akhlak dan kelakuannya kepadamu, maka kamu pun harus demikian terhadap istrimu. Allah Ta’ala berfirman, “Dan mereka (para istri) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut.”
Walaupun hakmu lebih besar karena engkau memiliki derajat lebih tinggi darinya, hal itu bukan berarti engkau boleh berbuat jelek dan kasar kepadanya. Tidak demikian, justru kamu wajib untuk berakhlak baik kepadanya, bergaul dengan lemah lembut, menunaikan kewajiban dari sisi nafkah dengan cara yang baik, dan dari sisi muamalah dengan berucap yang bagus.
Inilah yang wajib bagi seluruh suami, hendaknya mereka bertakwa kepada Allah, berbuat baik kepada istri-istri mereka dengan tutur kata yang lembut, adab yang santun, hubungan yang harmonis, tidak begadang dan tidak mengurangi nafkah mereka. Semua perkara ini wajib ditunaikan.
Nafkahi dia dengan bijak dan hindari begadang yang akan merugikan istrimu, dirimu, dan juga agamamu. Dampak negatif begadang sangatlah besar, bisa jadi melalaikan dari salat wajib, atau begadang bersama berandalan yang akan membahayakan dan menjerumuskanmu ke dalam keburukan. Maka berhati-hatilah, karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam melarang begadang setelah salat isya.
Justru sunnahnya adalah engaku langsung pulang ke rumah setelah salat isya, lalu tidur bersama keluarga, istirahat di rumah, dan tidak begadang setelah salat isya.
Wajib pula bagi para suami untuk menghindari pergaulan dengan para berandalan, karena dampak negatifnya amatlah besar. Wajib bagi mereka untuk menjauhi teman yang jelek dan berusaha memilih teman yang baik, tidak begadang, menjaga salat lima waktu, selalu melakukannya secara berjamaah, berakhlak baik kepada istri, dan berucap yang lembut kepada mereka.
Demikianlah seharusnya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
خِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 3/466)
Dan juga firman Allah, “Dan para istri mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.” Serta firman-Nya: “Pergaulilah para istri dengan baik”.
Kami meminta petunjuk kepada Allah untuk semua.
Sumber: Situs resmi Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu Ta’ala, https://binbaz.org.sa/fatwas/25499/كلمة للأزواج في معاملة الزوجات