Ngerinya Syirik, Nabi Ibrahim Saja Takut
Oleh Abdurrahman Fikri, Takhasus
Hendaknya bagi kaum muslimin untuk mempelajari tauhid dan juga lawan darinya, yaitu syirik. Kita harus tahu indahnya tauhid, sebaliknya juga harus mengerti ngerinya syirik.
Tauhid yaitu mengesakan Allah dalam beribadah. Mulai dari ibadah raja’ (berharap), khasy-yah (rasa takut), berdoa, bertobat, meminta tolong, meminta ampun dan selainya dari berbagai macam ibadah.
Takut dari Ngerinya Syirik
Di samping mengetahui tauhid, kita juga harus mengetahui lawannya, yaitu syirik. Wajib bagi kaum muslimin untuk takut dari syirik, karena pelakunya Allah ancam dengan tidak diampuni dosa-dosanya, sebagaimana firman Allah subhanahu wa Ta’ala,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni orang yang berbuat syirik, dan mengampuni dosa di bawah itu bagi yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisa: 48)
Maksud syirik dalam ayat ini adalah syirik besar, adapun yang di bawah syirik besar berupa dosa-dosa lainnya, maka Allah akan mengampuni bagi siapa yang Dia kehendaki.
Baca Juga: Zodiak, Kesyirikan yang Merebak
Nabi Saja Khawatir
Nabi Ibrahim ‘alaihis-salam pernah berdoa,
وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“(Ya Allah) jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari beribadah kepada patung.” (QS. Ibrahim: 35)
Dalil-dalil ini menunjukkan wajibnya bagi kaum muslimin untuk takut dari syirik. Jika Khalilullah (kekasih Allah Nabi Ibrahim) saja takut dari syirik, seorang yang paling bertauhid saja takut akan kesyirikan, maka apalagi kita yang hanya manusia biasa. Seharusnya lebih takut lagi dari yang namanya syirik.
Dalam hadis, Rasulullah sampai berkata,
أَخوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيكُم: الشِركُ الأَصغَرُ، فسُئِلَ عَنهُ، فَقَالَ: الرِّيَاءُ
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat pun bertanya tentangnya, maka Rasulullah menjawab, “Riya.” (HR. Ahmad: 5/428)
Hadis ini menjelaskan agar kita takut dari syirik kecil sebagaimana dua ayat sebelumnya mengharuskan kita takut dari syirik besar.
Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa syirik itu ada dua macam, besar dan kecil. Pada ayat pertama yang menyebutkan bahwa dosa syirik tidak Allah ampuni maksudnya adalah syirik besar. Ayat kedua yang menyebutkan peribadahan menyembah patung, maksudnya juga syirik besar. Sedangkan pada hadis di atas, itu adalah syirik kecil.
Akhir Kata
Semoga yang ringkas ini bisa bermanfaat bagi kaum muslimin seluruhnya. Amin.
Artikel Kami: Apa Itu Ilmu Nujum, Bolehkah Mempelajarinya?