Orang Berilmu Rajin Beribadah
Ada seseorang bertanya: Tidak sedikit dari para penuntut ilmu pada saat ini yang mengetahui sekian banyak keutamaan-keutamaan berbagai amalan serta pahalanya, di antaranya amalan qiyamullail, namun ternyata mereka tidak mampu melaksanakannya, yang mana mereka itu berilmu namun tidak mengamalkannya.
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjawab:
Amalan-amalan yang disebutkan dalam nash-nash (dalil) tentang keutamaannya ada dua macam:
- Amalan yang wajib. Seorang muslim, baik ia seorang alim (berilmu) maupun tidak, wajib untuk memperhatikan amalan wajib ini, bertakwa kepada Allah dalam menjalankan amalan tersebut, serta berupaya untuk menjaganya seperti shalat lima waktu, menunaikan zakat, dan kewajiban-kewajiban yang lain.
- Amalan yang mustahab (sunnah). Seperti tahajjud di malam hari, shalat dhuha, dan yang semisalnya. Disyariatkan bagi seorang mukmin untuk bersungguh-sunguh dan bersemangat dalam menjalankan amalan ini, terutama ahlul ilmi (seorang yang berilmu) karena ia sebagai teladan dalam hal ini. Kalau ia terlalaikan dan meninggalkan amalan ini pada waktu tertentu, maka ini tidak bermudharat baginya karena amalan tersebut sifatnya sunnah. Namun di antara sifat seorang alim dan orang-orang yang baik adalah memberikan perhatian dan senantiasa berupaya menjaga amalan ini, seperti tahajjud di malam hari, shalat dhuha, shalat sunnah rawatib, dan berbagai bentuk kebajikan lainnya.