Orang yang celaka shalatnya

 

Oleh Ahmad Papua Takhasus

 

Shalat merupakan amalan mulia dalam Islam, termasuk rukun kedua setelah dua kalimat syahadat. Namun kenapa, orang yang mengerjakan shalat dikatakan celaka? Berikut ini penjelasan ringkasnya:

 

Dalil al-Qur’an

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ

“Celakalah bagi orang-orang yang shalat. Yaitu orang-orang dari shalatnya melalaikan dan ingin dilihat” (QS. Al-Ma’un: 4)

 

Tafsir ayat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُب الشَّمْسَ، حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَ أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهُ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا

“Itulah shalatnya orang-orang munafik. Itulah shalatnya orang-orang munafik. Itulah shalatnya orang-orang munafik.  Dia duduk menanti matahari, tatkala sudah sampai pada dua tanduk setan, dia berdiri mengerjakan shalat seperti burung yang mencocok dengan paruhnya sebanyak 4 raka’at. Dia tidak mengingat Allah tatkala shalat kecuali amat sedikit.” (HR. Muslim no. 622)

 

Sahabat yang mulia Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan selainnya berkata:

يَعْنِي الْمُنَافِقِينَ، الَّذِينَ يُصَلُّونَ فِي الْعَلَانِيَةِ وَلَا يُصَلُّونَ فِي السِّرِّ.

“Ayat di atas tetang orang-orang munafik. Mereka mengerjakan shalat dalam keadaan dilihat orang lain, adapun ketika sendirian, mereka tidak mengerjakan shalat.” (Tafsir Ibnu Katsir)

 

Imam as-Sa’dy rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat di atas:

أي: الملتزمون لإقامة الصلاة، ولكنهم ﴿عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ، أي: مضيِّعون لها، تاركون لوقتها، مفَوِّتُونَ لِأَرْكَانها، وهذا لعدم اهتمامهم بأمر الله حيث ضيَّعوا الصلاة، التي هي أهم الطاعات وأفضل القربات، والسهو عن الصلاة، هو الذي يستحق صاحبه الذم واللوم.

“Yaitu orang-orang yang biasa melakukan shalat akan tetapi mereka dari shalatnya lalai. Yaitu menyia- nyiakannya, meninggalkan waktunya, dan mengabaikan rukun- rukunnya. Hal ini karena kurangnya perhatian terhadap perintah Allah ketika mereka lalai dari shalatnya. Shalat merupakan ketaatan yang paling penting dan amalan pendekatan diri kepada Allah. Orang yang melalaikan shalat berhak mendapatkan celaan dan cercaan.” (Taisir al-Karim ar-Rahman)

 

Penutup

Demikianlah penjelasan ringkas seputar celakanya orang yang mengerjakan shalat karena lalai dan ingin lihat orang lain. Semoga Allah melindungi kami dan kalian dari akhlak kaum munafikin. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.