Panitia Penyembelihan Hewan Kurban Santri

 

Oleh Tim Reportase Santri

 

Tak terasa, dua hari lagi kita akan memasuki tanggal 10 Zulhijah. Di mana pada hari itu terdapat syiar Islam nan agung dan hari raya kaum muslimin. Yaitu Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban. Walaupun pemerintah telah meniadakan salat id secara berjamaah di wilayah pemberlakukan PPKM darurat, tapi masih ada syiar penyembelihan hewan kurban, yang tentunya dilakukan dengan regulasi pemerintah yang berlaku.

Sejak jauh-jauh hari sebelum hari H, Ma’had Minhajul Atsar Jember beserta seluruh santri, pengurus, warga, dan asatidzahnya telah bersiap menyambut hari nan mulia itu. Bersiap mengagungkan syiar Allah, berupaya merealisasikan takwa kepada-Nya.

ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)

 

Semarak Menyambut Penyembelihan Hewan Kurban

Pada tanggal 2 Juli kemarin, para asatidzah meluangkan waktu khusus di hari Jumat seusai salat subuh, untuk menyampaikan tausiyah kepada santri agar turut menyambut syiar agung ini.

Dan sejak H-3 kemarin, para pengurus telah membentuk kepanitiaan penyembelihan hewan kurban. Termasuk melibatkan para santri dalam teknis pelaksanaannya di area pesantren.

 

Siang hari tanggal 17 Juli 2021, tabel susunan kepanitiaan penyembelihan telah tertempel di depan kantor lembaga Takhasus. Para santri yang memang antusias menyambut dan mengagungkan syiar agama yang satu ini, bergegas untuk melihatnya. Mencari dan memastikan, di tim apakah dia akan bertugas..

Mereka dibagi menjadi beberapa tim sesuai kompetensi masing-masing. Mulai dari tim pendataan, sirkulasi, penyembelihan, pengulitan, hingga distribusi dan kebersihan akhir. Para pengurus telah membentuk tim dan tugasnya secara mendetail sesuai alurnya, dari A sampai Z.

Hal ini juga sebagai bentuk pengajaran kepada para santri, terkait teknis pelaksaan suatu kegiatan. Agar kelak mereka dapat menjalankan dan mengatur sebuah kegiatan secara sistematis dan terkonsep.

 

Rapat Koordinasi

Malam harinya, ada rapat koordinasi yang mengundang seluruh ketua tim dalam panitia pelaksanaan penyembelihan kurban. Rapat yang berlangsung selama hampir dua jam itu berfungsi untuk betul-betul memastikan tugas dan kesiapan setiap timnya. Pemimpin rapat adalah ketua koordinator lapangan, didampingi oleh bendahara dan ketua pendataan.

Di awal rapat, mereka menjelaskan terkait agungnya syiar Allah yang satu ini. Mereka juga mengingatkan, bahwa tugas apapun yang kita emban, semuanya termasuk upaya ta’zhim sya’airallah (mengagungkan syiar Allah). Dan semua yang terlibat dalam tugas ini, walaupun hanya sekedar membuangkan darah, membungkus jeroan, atau menyiapkan konsumsi petugas, semua insyaAllah akan mendapatkan keutamaan tersebut. Tentu jika melakukannya dengan pengagungan dan ketulusan dari hati.

Namun jika kita hanya bekerja dengan tangan, kaki dan anggota badan kita tanpa menyertakan hati, atau meniatkannya hanya untuk bersenang-senang, maka kita akan mendapat sesuai yang kita niatkan.

 

Melatih Diri untuk Bermusyawarah

Rapat ini bertempat di lantai dua masjid, tepatnya di perpustakaan ma’had. Sambil menyeruput teh dari panitia, hadirin bisa mengikuti rapat dengan santai dan tetap khidmat. Topik utama rapat adalah terkait detail tugas setiap tim, dan alur penyembelihan di lapangan.

Setelah semua materi terbahas, usulan dan masukan juga sudah tersampaikan, pemimpin rapat menutup dengan doa kaffaratul majlis.

Dari rapat-rapat seperti ini, para santri belajar bermusyawarah, belajar menyampaikan pendapat, menghargai pendapat orang lain, bagimana sikap yang benar ketika pendapatnya tidak diterima, dan belajar banyak hal lainnya.

Semoga Allah selalu memberikan keistikamahan kepada kita sampai akhir hayat. Semoga kurban kita pada tahun ini menjadi amal ibadah yang Allah terima, amin.