Pembagian tauhid

 

Oleh Tamim Umar at-Tamimi 3A Takhasus

 

Definisi dan pembagian Tauhid

Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas secara ringkas definisi dan pembagian Tauhid serta dalil dari al-Qur’an yang menunjukkan masing-masing Tauhid.

Al-Imam ath-Thahawi rahimahullah berkata,

نَقُولُ فِي تَوْحِيدِ اللهِ  مُعْتَقِدِينَ -بِتَوْفِيقِ اللهِ إِنَّ اللهَ وَاحِدٌ لَا شَرِيكَ لَهُ

“Keyakinan kami dalam permasalahan tauhid adalah: Allah itu Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya.”

Penjelasan:

  • Definisi Tauhid

Tauhid secara bahasa merupakan mashdar dari kata وَحَّدَ, maknanya: Menjadikan sesuatu hanya satu.

Tauhid dalam istilah syari’at adalah mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam ibadah dan tidak beribadah kepada selain-Nya.

  • Pembagian Tauhid

Tauhid terbagi menjadi tiga, sebagaimana yang telah diteliti oleh para ulama dari dalil al-Qur’an dan as-Sunnah, serta yang telah ditetapkan di dalam madzhab ahlus sunnah[1]:

Pertama: Rububiyah

            Tauhid rububiyah yaitu Mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala  dalam segala perbuatan-Nya, seperti menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, dan mengatur alam semesta. Penerapannya adalah dengan meyakini bahwa hanya Allah Ta’alalah yang Mahakuasa untuk melakukan hal tersebut.

Kedua: Uluhiyah

Tauhid uluhiyah dikenal pula dengan Tauhid ibadah. Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah ‘Azza wa Jalla dalam ibadah yang Ia syariatkan bagi para hamba. Penerapannya adalah dengan memurnikan segala bentuk ibadah hanya untuk Allah Ta’ala. Sehingga cinta, takut, harapan, dan tawakkal, serta ibadah-ibadah lainnya tidak dipersembahkan kepada selain Allah Ta’ala.

            Ketiga: Asma’ wa Sifat

Tauhid Asma’ wa Sifat adalah menetapkan nama dan sifat yang Allah Ta’ala tetapkan bagi diri-Nya sendiri, maupun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetapkan untuk-Nya berupa nama-nama dan sifat-sifat. Demikian pula menyucikan Allah Ta’ala dari sifat yang Ia sucikan bagi diri-Nya sendiri, maupun yang Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sucikan dari seluruh cacat dan kekurangan.

  • Dalil al-Qur’an yang menunjukkan pembagian Tauhid

Semua ayat yang menyebutkan perbuatan Allah Ta’ala maka itu merupakan Tauhid rububiyah. Semua ayat yang menyebutkan ibadah, perintah untuk beribadah, menyeru untuk beribadah, maka itu merupakan Tauhid uluhiyah. Dan semua ayat yang menyebutkan nama-nama dan sifat-sifat Allah ‘Azza wa Jalla, maka itu merupakan Tauhid Asma’ wa Sifat.

 

Demikian penjelasan seputar definisi dan pembagian Tauhid yang dapat kami simpulkan. Semoga bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan kaum muslimin. Amin.

========

Diringkas dari pelajaran Kitab At-Ta’liqat Al-Mukhtasharah ‘Ala Matnil Aqidah Ath-Thahawiyyah bersama Ustadz Ruwaifi’ hafizhahullah

 

 

[1] Adapun yang dinamakan dengan Tauhid hakimiyah (pemerintahan) maka termasuk dari tiga macam Tauhid tersebut, ulama terdahulu tidak mengkhususkannya. Tauhid ini yang sering diucapkan oleh khawarij (teroris) masa kini untuk membela paham sesat mereka.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.