Pentingnya Amal Shalih

Oleh: Abu Ishaq Ibrahim Sagala El Batamy, Tahfizh Mutawassith

Orang baik bukanlah orang yang tak pernah berbuat salah dan dosa, karena tidak ada orang yang maksum, kecuali Nabi dan Rasul ‘alaihimush shalatu wassalam. Orang baik adalah orang yang ketika bersalah dan berdosa, ia segera bertobat kepada Allah dan melepaskan dirinya dari kesalahan dan dosa tersebut.

Tak hanya itu, ia menebus dosa yang telah ia perbuat tersebut dengan mengerjakan kebajikan dan amal shalih. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak larut dan terus-menerus di atas dosa dan kesalahannya.

Allah subhanahu wata’ala berkata:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ (114)

“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghapus kejelekan-kejelekan, itu adalah peringatan bagi orang-orang yang mengingat Allah.”. [QS. Hud: 114]

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzarr dan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا

Ikutilah perbuatan jelek dengan kebaikan, niscaya kebaikan akan menghapus kejelekan tersebut.” [HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan yang lainnya, dihasankan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Shaihul Jami’]

Semoga yang sedikit ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua. Intinya bahwa orang yang bertaubat, hendaknya menutup semua dosa dan kesalahannya itu dengan kebaikan dan amal shalih.

Sudahkah kita termasuk orang orang yang senantiasa bersegera untuk bertaubat ketika melakukan dosa dan kemaksiatan?

Sudahkah kita termasuk di antara hamba hamba-Nya yang mudah untuk kembali kepada al-Haq dan selalu bersemangat di dalam beramal shalih?

Atau bahkan sebaliknya?! Wal ’iyadzu billah.

Nas’alullah at-Taufiq wa as-Sadad

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.