Potret Anak-anak di Muara Dua
————-
Namanya masih anak-anak, masa mereka adalah masa-masanya banyak bermain..
Karena kepolosan mereka, ditambah kurangnya arahan dan bimbingan, masjidpun dijadikan sasaran untuk taman bermain, lari-lari, teriak-teriak, petak umpet dan sebagainya..
Semuanya mereka lakukan di masjid..
Tugas kami, bagaimana mereka tidak lagi bermain di masjid tanpa harus mengusir mereka dari masjid..
Melalui teguran-teguran ringan,
“Cah bagus ora ulih dolanan nang mesjid.”
Disertai memberi sedikit makanan, sesunduk permen, dua tiga butir buah salak..
Seraya mengarahkan dan mengajak serta menemani mereka bermain diluar masjid,
“Yuk melaku-melaku aring ngana.”
Dengan senang, mereka menyambut ajakan tersebut, alhamdulillah..
Mereka merasa diberlakukan dengan cara yang tidak menyakiti hati dan perasaan mereka..
Selesai bermain bersama..
Salah seorang teman PKL mengingatkan,
“Ayoo.. siki balik ngumah disit, adus.. mengko ngaji bar ashar nang mesjid.”
Anak-anak terlihat bersemangat dengan berlari dan menggayuh sepedanya..
Ah, anak-anak itu butuh bimbingan..
———-
Senja di Muara Dua